Perahu Imigran Terbalik di Turki, Setidaknya Enam Anak Tewas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2015 03:44 WIB
Setidaknya enam anak tewas sementara delapan orang lainnya diselamatkan ketika perahu yang penuh berisi imigran terbalik di Turki.
Perang saudara berkepanjangan di Suriah memaksa lebih dari 500 ribu orang mengungsi melalui Turki, mempertaruhkan nyawa mereka dalam perahu reyot demi mencapai pulau-pulau Yunani terdekat tahun ini. (Reuters/Alkis Konstantinidis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya enam anak tewas sementara delapan orang lainnya diselamatkan ketika perahu yang penuh berisi imigran terbalik di Turki.

Media lokal melaporkan bahwa perahu tersebut tengah menuju ke YUnani, tetapi terbalik di lepas pantai barat Turki dekat kota Izmir pada Senin (7/12) tengah malam.

Kantor berita Dogan melaporkan bahwa penjaga pantai Turki masih terus melakukan pencarian korban sepanjang hari pada Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Anadolu melaporkan ditemukan enam jasad anak, termasuk seorang bayi. Para imigran diperkirakan merupakan warga Afghanistan.

Hingga saat ini belum ada laporan soal jumlah imigran yang menumpangi perahu nahas tersebut.

Perang saudara berkepanjangan yang telah memasuki tahun keempat di Suriah memaksa lebih dari 500 ribu orang mengungsi melalui Turki, mempertaruhkan nyawa mereka dalam perahu reyot demi mencapai pulau-pulau Yunani terdekat tahun ini.

Menurut data Organisasi Internasional untuk Migrasi, hampir 600 orang tewas tahun ini di jalur laut Mediterania timur yang kerap kali dilalui oleh para imigran.

Lebih dari setengah juta imigran memasuki negara-negara Eropa melaui Yunani tahun ini, menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang menjadi pintu masuk bagi para imigran.

Turki sudah menandatangani kesepakatan dengan negara-negara Uni Eropa pada 29 November lalu untuk membantu membendung arus migran ke Eropa, sebagai imbalan atas dana bantuan tunai sebesar selama 3 miliar euro yang diberikan negara-negara Uni Eropa untuk menampung para imigran di negara itu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER