Arab Saudi: Assad Harus Turun, Sukarela atau Dipaksa

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2015 17:21 WIB
Arab Saudi menegaskan bahwa Presiden Bashar al-Assad harus turun sukarela melalui perundingan atau dipaksa lengser melalui pertempuran.
Arab Saudi menegaskan bahwa Presiden Bashar al-Assad harus turun sukarela melalui perundingan atau dipaksa lengser melalui pertempuran. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Bashar al-Assad harus turun sukarela melalui perundingan atau dipaksa lengser dengan kekerasan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir di Riyadh pada Kamis (10/12), dikutip Al-Arabiya.

Jubeir berbicara kepada reporter di sela pertemuan dua hari dengan kelompok oposisi Suriah. Dalam perundingan disepakati dengan suara bulat bahwa Assad harus turun jika ingin Suriah damai.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Bashar Assad punya dua solusi: Turun melalui negosiasi, yang mudah dan lebih baik bagi semua, atau dia harus mundur melalui pertempuran karena rakyat Suriah menolak rezimnya dan pria itu tetap berkuasa," ujar Jubeir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara soal Iran, Jubeir mengatakan bahwa sekutu Suriah itu memiliki peranan negatif di kawasan. Iran menurutnya, memiliki pengaruh buruk dalam setiap permasalahan regional.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan di akhir pertemuan kelompok oposisi dan faksi revolusi Suriah, politisi Suriah dan kelompok bersenjata, disepakati bahwa Assad dan kroninya harus turun untuk memulai proses transisi yang ditetapkan bulan lalu oleh para diplomat.

Para delegasi juga bersedia melakukan gencatan senjata jika Assad mundur. Setiap langkah transisi nantinya akan diawasi oleh PBB. Pertemuan itu juga disepakati dibentuknya tim Komisi Tinggi untuk Negosiasi.

Kelompok oposisi juga menolak kehadiran tentara asing di Suriah dan mengedepankan politik untuk menyelesaikan masalah. Mereka juga sepakat bernegosiasi dengan perwakilan rezim Assad berdasarkan pernyataan Jenewa pada Juni 2012.

Sementara itu, Rusia, Amerika Serikat dan PBB akan melakukan perundingan tiga pihak di Jenewa pada Jumat pekan ini untuk mempersiapkan perundingan baru di Wina yang merupakan hasil pertemuan yang untuk pertama kalinya menghadirkan Saudi dan Iran dalam satu meja. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER