Remaja Australia Mengaku Bersalah Rencanakan Serangan

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2015 14:11 WIB
Seorang remaja Australia yang ditangkap setelah polisi menemukan bahan peledak di rumahnya mengaku bersalah atas dakwaan terkait terorisme.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang remaja Australia yang ditangkap setelah polisi menemukan bahan peledak di rumahnya mengaku bersalah atas dakwaan terkait terorisme.

Remaja 17 tahun itu ditangkap Mei. Polisi menggerebek rumahnya di Greenvale, 20 kilometer dari Melbourne,  menuduhnya merencanakan serangan dengan menggunakan perangkat ledakan improvisasi.

Anak laki-laki itu tidak diidentifikasi karena masih berusia 17 tahun. Pada Senin (14/12), ia mengaku bersalah atas tuduhan “terlibat dalam suatu tindakan dalam persiapan atau perencanaan aksi teroris.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia, salah satu sekutu terdekat Amerika Serikat, berada dalam siaga tinggi akibat meningkatnya serangan dari militan sejak tahun lalu.

Pekan lalu saja, polisi mengatakan mereka sudah menangkap seorang pria 20 tahun dan remaja pria 15 tahun atas konspirasi menyerang bangunan pemerintah di Sydney.

Tiga orang lain, semua ditahan atas pelanggaran terorisme, juga didakwa dalam operasi yang sama.

Beberapa minggu sebelum remaja 17 tahun ini ditangkap, lima remaja Melbourne juga ditahan karena merencanakan serangan teroris terhadap polisi meski tidak berhubungan dengan ISIS.

Pada September 2014, polisi menembak mati seorang remaja di Melbourne setelah ia menikam dua petugas kontraterorisme. Tiga bulan kemudian, dua sandera tewas ketika polisi menyerbu sebuah kafe di Sydney untuk mengakhiri penyanderaan selama 17 jam oleh seorang pria bersenjata, yang juga tewas.

Seorang remaja 15 tahun menembak dan membunuh seorang akuntan di kantor polisi di pinggiran Sydney, Parramatta, pada Oktober dan kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi di luar gedung. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER