Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pria ditangkap di pusat pengungsi di kota Salzburg, Austria atas dugaan terkait dengan serangkaian serangan di jantung kota Paris bulan lalu.
Kantor jaksa Salzburg pada Rabu (16/12) memaparkan kedua pria tersebut diduga memberikan bantuan kepada salah satu penyerang yang meluncurkan aksi teror pada 13 November lalu, menyebabkan 130 orang tewas.
"Dua orang yang tiba dari Timur Tengah ditangkap pada akhir pekan di pusat akomodasi untuk pengungsi karena dicurigai terkait dengan organisasi teroris," kata juru bicara kantor kejaksaan Salzburg, Robert Holzleitner, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bagian dari penyelidikan awal, bukti menunjukkan hubungan [keduanya] dengan serangan Paris sedang diverifikasi," katanya menambahkan, sembari menolak untuk mengomentari secara spesifik bantuan apa yang diberikan kedua pria ini terhadap penyerang Paris.
Media Austria, Nachrichten melaporkan keduanya memiliki kontar dengan para penyerang Paris. Informasi ini didapatkan dari sumber dinas intelijen asing.
Tabloid nasional Austria, Kronen Zeitung melaporkan bahwa kedua pria yang ditahan merupakan warga negara Perancis, masing-masing keturunan Aljazair dan Pakistan. Mereka memasuki Eropa melalui Yunani dengan paspor Suriah palsu bersama dengan salah satu anggota kelompok yang melakukan serangan di Paris.
Hingga saat ini, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria dan juru bicara polisi Salzburg menolak berkomentar terkait penangkapan ini.
Serangan teror di Paris terjadi di sejumlah tempat secara bersamaan, termasuk di gedung konser Teater Bataclan, stadion sepak bola Stade de France, dan sejumlah bar serta restoran. Sebanyak 130 orang tewas dalam serangan yang diluncurkan oleh delapan penyerang yang meluncurkan tembakan membabi buta dan meledakkan diri.
(ama)