Perjanjian Damai Libya Terkendala Masalah Logistik

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 10:16 WIB
Kesepakatan damai antara dua faksi besar di Libya seharusnya ditandatangi Rabu kemarin, namun terkendala masalah logistik.
Kesepakatan damai antara dua faksi besar di Libya seharusnya ditandatangi Rabu kemarin di Roma, namun terkendala masalah logistik. (Reuters/Mandel Ngan/Pool)
Roma, CNN Indonesia -- Penandatanganan perjanjian damai antara faksi-faksi di Libya tertunda karena persoalan logistik.

Perwakilan dari dua rival politik di Libya memiliki tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan pada Rabu (16/12). Upaya perdamaian yang digagas PBB ini berlangsung di Maroko dan bertujuan untuk membentuk pemerintahan bersatu demi mengakhiri konflik internal di negara kaya minyak itu.

“[Penandatanganan] ini akan ditunda karena alasan logistik hingga besok,” ujar juru bicara PBB, Rabu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Libya terjerumus ke perang saudara setelah mantan diktator Muammar Gaddafi tewas empat tahun lalu. Selain banyak faksi bersenjata, kelompok militan termasuk ISIS, Libya juga terpecah dalam dua pemerintahan yang masing-masing mengklaim diri sah.

Pemerintah yang diakui oleh dunia internasional kini memerintah dari timur Libya setelah ibu kota Tripoli direbut oleh kelompok bersenjata yang menamakan diri mereka ‘Libya Dawn’ dan kemudian memproklamirkan pemerintahan sendiri.

Terbentuknya pemerintahan bersatu diharapkan akan membantu Libya menghadapi kekhawatiran akan ekonomi dan ancaman militan.

Namun meski kesepakatan bisa tercapai, masih menjadi pertanyaan bagaimana segudang faksi bersenjata akan bereaksi di lapangan, bagaimana pemerintahan bersaty akan dibentuk di Tripoli, dan berapa banyak kekuasaan yang masing-masing mereka dapatkan.

Presiden kedua parlemen saingan bertemu pada Selasa untuk pertama kalinya sejak pertempuran terakhir lebih dari setahun yang lalu. Mereka menyebut ini sebagai kemajuan dan menolak kesepakatan ini merupakan wujud pemaksaan asing.

"Kami bertemu untuk menemukan solusi dari krisis Libya dan membiarkan dunia tahu bahwa kami mampu menyelesaikan masalah kami sendiri," kata Aguila Saleh, presiden parlemen terpilih di timur.

Nuri Abu Sahmain, ketua parlemen saingan di Tripoli, mengatakan mereka akan mempertimbangkan isi kesepakatan PBB, tetapi meminta masyarakat internasional untuk mempertimbangkan pertemuan mereka sebagai cara untuk konsensus Libya.

Sementara itu, sekitar 3.000 militan ISIS telah berhasil merebut kota Sirte, menyerang hotel dan penjara di Tripoli, ladang minyak dan pos pemeriksaan militer. ISIS cabang Libya juga pernah merilis video berisi pemenggalan 21 warga Kristen Mesir di pinggir pantai (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER