Libya Menuju Pembentukan Pemerintah Bersatu

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2015 13:31 WIB
Negara-negara dunia menjanjikan dukungan keamanan dan finansial menuju terbentuknya pemerintahan bersatu demi mengakhiri konflik internal Libya.
Selain banyak faksi bersenjata, kelompok militan termasuk ISIS, Libya juga terpecah dalam dua pemerintahan yang masing-masing mengklaim diri sah. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara dunia mendukung pembentukan pemerintahan bersatu Libya, menjanjikan dukungan ekonomi dan keamanan terhadap negara Afrika Utara yang tengah didera konflik itu.

Menteri Luar Negeri AS dan Italia, John Kerry dan Paolo Gentuloni, bersama utusan PBB Martin Kobler, optimis bahwa mayoritas representatif dua pemerintahan rival Libya akan mencapai kesepakatan pada 16 Desember mendatang.

Perwakilan dari 17 negara termasuk Mesir, Jerman, Turki, dan China menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata segera dan pemutusan hubungan dengan faksi yang tidakmenandatangani kesepakatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 15 faksi di Libya ikut menghadiri pertemuan tersebut. Namun tenggat waktu sebelumnya lewat karena perbedaan pendapat internal.

“Kami siap memberikan dukungan atas implementasi kesepakatan politik dan menggarisbawahi komitmen kami untuk menyediakan dukungan penuh politik, teknis, ekonomi, keamanan dan bantuan kontraterorisme kepada pemerintahan nasional, jika diminta,” bunyi pernyataan bersama dari 17 negara.

“Pesan pertemuan hari ini jelas,” ujar Gentiloni. “Yang penting adalah stabilitas Libya karena ini juga bisa berkontribusi pada perang melawan terorisme.”

Libya terjerumus ke perang saudara setelah mantan diktator Muammar Gaddafi tewas empat tahun lalu. Selain banyak faksi bersenjata, kelompok militan termasuk ISIS, Libya juga terpecah dalam dua pemerintahan yang masing-masing mengklaim diri sah.

Pemerintah yang diakui oleh dunia internasional kini memerintah dari timur Libya setelah ibu kota Tripoli direbut oleh kelompok bersenjata yang menamakan diri mereka ‘Libya Dawn’ dan kemudian memproklamirkan pemerintahan sendiri.

Sementara itu, sekitar 3.000 militan ISIS telah berhasil merebut kota Sirte, menyerang hotel dan penjara di Tripoli, ladang minyak dan pos pemeriksaan militer. ISIS cabang Libya juga pernah merilis video berisi pemenggalan 21 warga Kristen Mesir di pinggir pantai. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER