Pecahkan Rekor, Migrasi Manusia Akan Capai 60 Juta pada 2015

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 13:43 WIB
Jumlah orang yang terpaksa mengungsi di seluruh dunia sepertinya akan melampaui rekor 60 juta pada tahun ini, sebagian besar karena dipicu perang.
Jumlah orang yang terpaksa mengungsi di seluruh dunia sepertinya akan melampaui rekor 60 juta pada tahun ini, sebagian besar karena dipicu perang. (Reuters/Laszlo Balogh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah orang yang terpaksa mengungsi di seluruh dunia sepertinya akan melampaui rekor 60 juta pada tahun ini, sebagian besar karena dipicu perang Suriah dan konflik berkepanjangan lainnya.

Diungkap badan pengungsi PBB, UNHCR, Jumat (18/12), angka itu mencakup 20,2 juta pengungsi yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan, terbesar sejak 1992.

Hampir 2,5 juta permintaan pencari suaka masih tertunda, dengan tempat tujuan tertinggi adalah Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat. Pada semester pertama tahun ini, sekitar saut juta permintaan tertuju pada ketiga negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Pada] 2015 akan terjadi perpindahan terpaksa di seluruh dunia melebihi 60 juta untuk pertama kalinya—1 dalam setiap 122 manusia saat ini adalah seseorang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka," menurut laporan UNHCR. Angka total pada akhir 2014 adalah 59,5 juta.

Diperkirakan 34 juta orang mengungsi pada pertengahan tahun, sekitar 2 juta lebih dari waktu yang sama pada tahun 2014. Yaman, di mana perang saudara meletus pada Maret, melaporkan jumlah tertinggi orang yang baru tumbang di 933.500.

"Belum pernah ada kebutuhan yang lebih besar untuk toleransi, kasih sayang dan solidaritas dengan orang-orang yang telah kehilangan segalanya," kata Antonio Guterres dari UNHCR dalam sebuah pernyataan.

Negara berkembang yang berbatasan zona konflik masih menjadi tuan rumah terbesar dari para pengungsi, menurut laporan itu, seraya memperngatkan soal tumbuhnya "kebencian" dan "politisasi pengungsi.”

Laporan ini didasarkan pada data resmi pada pertengahan tahun sebelum puncak arus pengungsi ke Eropa pada Oktober.

Perang sipil Suriah yang dimulai pada tahun 2011 telah menjadi pendorong utama migrasi besar-besaran ini, lebih dari 4,2 juta pengungsi Suriah telah melarikan diri ke luar negeri dan 7,6 juta terlantar di dalam negeri, menurut UNHCR.

Warga negara Suriah dan Ukraina—di mana pemberontakan separatis meletus pada April 2014— menyumbang setengah dari 839 ribu orang yang menjadi pengungsi di paruh pertama 2015.

Kekerasan di Afghanistan, Somalia dan Sudan Selatan memicu gerakan pengungsi ini, begitu juga pertempuran di Burundi, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo dan Irak.

Pemulangan secara sukarela—pendekatan seberapa banyak pengungsi dapat kembali ke rumah dengan aman—berada pada tingkat terendah dalam lebih dari tiga dekade, dengan hanya 84 ribu orang yang kembali pada pertengahan tahun dibanding 107 ribu orang pada saat yang sama setahun sebelumnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER