Dianggap Berbahaya, Partai Komunis Dilarang di Ukraina

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 18:23 WIB
Mei lalu pemerintah Ukraina melarang semua hal yang berbau komunis dan Soviet. Partai Komunis dianggap memicu kebencian antar-etnis.
Mei lalu pemerintah Ukraina melarang semua hal yang berbau komunis dan Soviet. Partai Komunis dianggap memicu kebencian antar-etnis. (Scott Olson/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan di Ukraina melarang Partai Komunis di negara itu karena dianggap berbahaya. Dengan keputusan ini, Partai Komunis Ukraina harus ditutup dan tidak boleh mengikuti pemilu.

Keputusan ini diambil oleh pengadilan di Kiev seperti dikutip The Guardian, Kamis (17/12), setelah mengabulkan permintaan Kementerian Kehakiman yang mengatakan Partai Komunis Ukraina "menyebarkan kebencian antar etnis" dan "melakukan pelanggaran HAM dan kebebasan".

Sebelumnya Mei lalu, Ukraina mengadopsi undang-undang "dekomunisasi" yang melarang setiap simbol Soviet dan serta penggunaan kata "komunis."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul keputusan itu, Partai Komunis Ukraina menolak mengubah nama, logo atau piagam mereka agar sesuai dengan undang-undang terbaru. Partai itu telah menentang banyak kebijakan pemerintahan baru Ukraina setelah kudeta pada Februari 2014.

Lembaga Amnesty International mengecam langkah pemerintah Ukraina dan mengatakan keputusan pengadilan itu akan berdampak preseden buruk.

"Keputusan itu mungkin terlihat seperti melawan peninggalan merusak dari masa lalu Soviet. Tapi kenyataannya, keputusan itu justru berdampak sebaliknya, mengikuti gaya yagn sama dalam memberangus oposisi," ujar Joh Dalhuisen dari Amnesty International.

Selain melarang semua yang berbau komunis, pemerintah Ukraina September lalu juga melarang beberapa orang memasuki negara itu, termasuk puluhan wartawan yang kebanyakan dari Rusia.

Saat ini pemerintah Ukraina tengah berperang melawan kelompok separatis di timur yang disokong Rusia. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER