Taliban di Pakistan Tolak Klaim ISIS soal Kekhalifahan Muslim

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2015 16:56 WIB
Kelompok Taliban di Pakistan menolak pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi yang mengklaim sebagai pemimpin kekhalifahan Muslim di dunia.
Taliban di Pakistan menolak pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi yang mengklaim sebagai pemimpin kekhalifahan Muslim di dunia. (Al-Furqan Media/Anadolu Agency/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Taliban di Pakistan menolak klaim pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi untuk menjadi pemimpin kekhalifahan Muslim di dunia.

Penolakan tersebut dilontarkan Taliban dalam sebuah pernyataan yang diterima Reuters pada Sabtu (19/20). Pernyataan tersebut dirilis setelah Taliban Afghanistan juga merilis pernyataan serupa, menyusul laporan adanya sejumlah komandan pangkat rendah Taliban yang berbaiat kepada ISIS.

Tahun lalu, ISIS mulai mengklaim sebagai pemimpin kekhalifahan Islam. Kelompok militan yang merupakan pecahan dari al-Qaidah ini juga bertujuan untuk mendirikan Negara Islam di Irak dan Suriah. Setahun lebih menebar teror, ISIS dilaporkan telah menguasai sebagian besar wilayah di kedua negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penolakan Taliban atas klaim ISIS ini muncul di tengah spekulasi bahwa Taliban, yang bertujuan menggulingkan pemerintah Perdana Menteri Nawaz Sharif dan mendirikan negara syariah, tengah mewaspadai ISIS, yang klaim sejumlah serangan teror di berbagai negara sepanjang tahun 2015.

"Baghdadi bukan Khalifah karena dalam Islam, Khalifah berarti pemimpin atas seluruh umat Muslim, sementara Baghdadi bukan pemimpin semacam itu, dia hanya memimpin sejumlah orang di wilayah tertentu," bunyi pernyataan dari Taliban Pakistan.

"Baghdadi bukan Khalifah Islam karena penunjukkannya sebagai pemimpin tidak sesuai dengan aturan Islam," tulis pernyataan tersebut, sembari menambahkan bahwa kepemimpinan ISIS tidak kuat di sejumlah negara Muslim, seperti Mesir, Libya, Yaman dan Afghanistan.

Taliban Pakistan beroperasi secara terpisah dari para pemberontak di Afghanistan meskipun memiliki nama yang sama dan terkait satu sama lain.

Taliban Pakistan, seperti Taliban Afghanistan, juga mengutuk 'kebiadaban' ISIS.
"Kekhilafahan Baghdadi adalah tidak Islami karena dalam kekhalifahan yang sebenarnya, Anda seharusnya memberikan keadilan yang nyata. Sementara, pengikut Baghdadi membunuh banyak mujahidin yang tidak bersalah dari kelompok lain," bunyi pernyataan tersebut.

Awal tahun ini, Taliban Afghanistan mengirim surat kepada al-Baghdadi untuk menghentikan perekrutan di Afghanistan. Dalam surat tersebut, Taliban menyatakan hanya terdapat "satu bendera, satu kepemimpinan" dalam perjuangan mereka untuk membangun kembali negara Islam yang ketat.

Namun, pada akhir tahun lalu, sejumlah komandan Taliban Pakistan menyatakan setia kepada ISIS dan memerintahkan anggota militan di seluruh wilayah untuk bergabung dalam kampanye mendirikan kekhalifahan Islam global di bawah kepemimpinan ISIS.

Pihak berwenang Pakistan menyatakan bahwa ISIS tidak memiliki hubungan keuangan dengan kelompok militan di Pakistan. Meski demikian, terdapat kekhawatiran ISIS akan melebarkan pengaruhnya hingga ke Pakistan.

Masuknya anggota ISIS ke Pakistan, meskipun dalam jumlah kecil, juga akan mempersulit upaya pemerintah Pakistan menghadapi berbagai kelompok militan yang tengah berjuang untuk menggulingkan pemerintah.

Sebelumnya, Taliban Pakistan dilanda oleh persaingan internal, dengan pecahnya faksi Mehsud faksi, suku berpengaruh dari kelompok tersebut, yang menolak otoritas Mullah Fazlullah yang berkuasa pada akhir 2013.

Sementara ISIS, dalam upaya untuk memperluas pengaruhnya, dapat memanfaatkan persaingan ini untuk menyebarkan ideologi radikal dan anti-barat kepada para pemuda yang siap mengangkat senjata. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER