Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump kembali membuat ulah dengan lidahnya yang tajam. Kali ini, kandidat calon presiden Partai Republik itu menghina Hillary Clinton dengan kata-kata kotor.
Dalam pernyataannya Senin malam (23/12), Trump melontarkan kalimat kotor saat mengomentari kekalahan Clinton ketika melawan Barack Obama dalam pemilu 2008. Saat itu Clinton mundur dari bursa pemilu presiden.
"Dia akan mengalahkan Obama. Dia seharusnya menang, dan dia '
schlonged'. Dia kalah," kata Trump, dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Schlonged merupakan bahasa prokem Yahudi yang berarti kemaluan pria. Kalimat ini langsung menjadi pemberitaan utama berbagai media di Amerika Serikat.
Tidak berhenti sama di situ, Trump kembali menghujani Clinton dengan ejekan. Salah satunya saat dia mengomentari Clinton yang izin ke toilet di tengah debat kandidat capres Partai Demokrat Sabtu lalu.
"Saya tahu dia kemana, itu menjijikkan. Saya tidak ingin membicarakannya," kata Trump.
Jennifer Palmieri, juru bicara kampanye Clinton mengatakan kata-kata kotor Trump sangat merendahkan wanita. "Kami tidak merespon Trump, tapi siapapun yang mengerti kata-kata ini sangat merendahkan wanita," kata Palmieri.
Trump membela diri di akun Twitter miliknya. Dia mengatakan
schlonged bukanlah kata-kata kotor, tapi artinya 'dipukuli habis-habisan'. Maksudnya, Clinton kalah dan babak belur menghadapi Obama dalam kampanye.
CNN menuliskan, bisa jadi Trump tertukar antara kalimat schlonged dengan "
shellacked" yang memang artinya dipukuli.
Peristiwa kali ini menambah panjang daftar kontroversi Trump. Selain erat dengan sikap anti-Islam, taipan properti ini juga dikenal
sexist atau diskriminasi gender karena sering menghina perempuan.
Sebelumnya tahun 2011, Trump juga menggunakan kata
schlonged kepada dua kandidat wanita anggota dewan dari Partai Republik yang kalah dari Demokrat.
Usai debat Agustus lalu, dia mengkritik moderator Fox News, Megyn Kelly, dan berkomentar dalam wawancara yang tertangkap kesannya sedang membicarakan siklus menstruasi Kelly. Trump membantahnya.
Trump juga pernah mengatakan bahwa Clinton sudah tidak punya stamina untuk menjadi presiden. Clinton oleh Trump juga dijuluki sebagai menteri luar negeri terburuk di Amerika Serikat.
Namun cacian bertubi-tubi dari Trump terbukti tidak mampu menurunkan popularitas Clinton. Menurut survei Reuters/Ipsos Senin lalu, Clinton diprediksi menang satu lawan satu melawan Trump jika pemilu digelar sekarang.
(stu)