Dituding Merekrut ISIS, Trump Sebut Clinton Pembohong

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2015 07:13 WIB
Trump meyebut Clinton sebagai pembohong karena telah mengklaim bahwa seruannya untuk melarang Muslim masuk AS justru telah merekrut simpatisan ISIS.
(Reuters/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyebut Hillary Clinton, kandidat presiden dari Partai Demokrat, sebagai "pembohong" karena menuding usulannya untuk melarang semua Muslim masuk AS telah membantu propaganda ISIS.

Berbicara di televisi NBC, Minggu (20/12) dal am program 'Meet the Press', Trump mengatakan Clinton tak punya bukti untuk mendukung pernyataannya. Pada Sabtu, dalam acara debat Partai Demokrat, Clinton menyebut Trump sebagai "perekrut terbaik" ISIS karena menyerukan pelarangan Muslim masuk AS.

"Ia adalah pembohong dan semua orang tahu itu," ujar Trump. "Ia hanya mengarang ini."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump menyampaikan seruannya menyusul serangan mematikan di San Bernardino, California, pada 2 Desember lalu yang menewaskan 14 orang.

Pada debat kandidat Demokrat, Clinton mengatakan ISIS menggunakan retorika Trump untuk merekrut militan masuk ke jihad radikal.

“Mereka akan pergi ke orang-orang, menunjukkan video Donald Trump menghina Islam dan Muslim untuk merekrut lebih banyak jihadis radikal,” ujar Clinton.

Para ahli kontraterorisme yang memonitor ISIS sejauh ini belum menemukan bahwa kelompok teror itu menyebut Trump di akun-akun media sosial mereka.

Ditanya soal tudingan Trump, tim Clinton tak memberi tanggapan apapun, hanya menegaskan kembali bahwa pernyataan Clinton didasarkan pada bukti bahwa simpatisan ISIS berulang kali merujuk komentar Trump untuk menunjukkan bahwa orang Amerika membenci umat Muslim.

Mereka mengutip seorang ahli kontraterorisme dan merujuk pada cuitan salah seorang simpatisan ISIS.

Bagi ketua kampanye Clinton, John Podesta, itu adalah bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa komentar Trump justru membantu ISIS.

"Itu adalah interpretasi yang kami buat," ujar Podesta dalam acara 'Meet the Press'.

"Saya pikir itu adalahn tuduhan yang setimpal," ia menambahkan.

Namun ahli kontraterorisme mengatakan hampir tidak mungkin bisa mengawasi semua aktivitas daring simpatisan ISIS.

"Sangat sedikit analis yang telah menonton semua video ISIS," ujar ahli kontraterorisme Daveed Garstenstein-Ross. "Dengan begitu, saya yakin klaim Clinton adalah salah." (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER