Jakarta, CNN Indonesia -- Ratu Elizabeth II akan menyampaikan siaran Natal berisi dorongan kepada masyarakat untuk tetap menjaga harapan mereka pada akhir tahun ini.
Serangkaian peristiwa termasuk serangan ekstrimis dan krisis pengungsi serta bencana alam telah menandai berjalannya tahun 2015.
Pihak kerajaan akan menggunakan pidato ke 63 Ratu Elizabeth II untuk menekankan keyakinannya bahwa cahaya akan mengalahkan kegelapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratu Elizabeth II juga ingin mengingatkan warga Inggris bahwa perayaan Natal merupakan sebuah momen untuk bersyukur atas semua yang sudah dimiliki.
Merujuk sebuah pidato rekaman pada Jumat siang (25/12), Ratu Elizabeth II berkata," Benar bahwa dunia harus mengalahkan momen kegelapan tahun ini, tetapi gospel John terdiri atas ayat harapan yang biasa dibacakan pada pelayanan
Christmast Carol, yakni cahaya akan bersinar dalam kegelapan dan kegelapan tidak bisa mengalahkannya," menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pihak Istana Buckingham.
Pesan ini akan disiarkan melalui radio dan televisi pada pukul 03.00 PM waktu GMT pada Hari Natal di Inggris dan negara persemakmurannya.
Pesan itu akan diunggah di saluran YouTube kerajaan.
Pada akhir tahun ini, berbagai kejadian buruk telah terjadi, termasuk pemboman Paris yang menewaskan 130 warga sipil, termasuk serangan atas warga sipil di Tunisia, Nigeria dan Suriah.
Selain itu, ada juga kekerasan di Iraq dan dugaan serangan terorisme yang mengakibatkan jatuhnya pesawat jet di atas Bukit Sinai.
Ratu Elizabeth II berencana memperingati perayaan ke 70 dari berakhirnya perang dunia ke dua dengan menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah mengabdi sebagai prajurit.
Ratu Elizabeth II sendiri merupakan seorang veteran dari
Women's Auxiliary Territorial Service.
Ratu Elizabeth telah terbiasa melakukan tradisi, yang dimulai dari kakeknya George V, memberikan siaran Natal.
Siaran itu dilakukan setiap tahun kecuali pada 1969, di mana sebuah dokumenter kerajaan dipertontonkan.
(utd)