Paus Fransiskus Ingatkan Umat yang Mabuk Hedonisme

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 25 Des 2015 05:12 WIB
Paus Fransiskus mengajak umat Katolik kembali ke nilai-nilai penting kehidupan, tak lagi terjebak konsumerisme dan hedonisme.
Saat memimpin misa Natal Kamis (24/12) di Roma, Paus bicara soal sifat dasar Yesus. (REUTERS/Guillermo Granja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus kembali dengan aura positif dan kata-kata "ajaib"-nya. Di tengah perayaan Natal kali ini, Kamis (24/12) malam, ia meminta umat Katolik yang telah "tercemar" oleh harta dan penampilan untuk kembali ke nilai-nilai penting kehidupan.

Paus memimpin malam misa Natal di hadapan sekitar 10 ribu umat Katolik di Basilica. Dalam kekhusyukan ibadah Paus mengingatkan kembali, bahwa Natal adalah waktu untuk "sekali lagi menemukan siapa diri kita."

Seperti diberitakan Reuters, Paus kemudian mengingatkan umatnya akan kesederhanaan hidup Yesus, yang lahir di tengah kemiskinan. Sementara masyarakat sekarang, kata Paus, sering "mabuk oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan, kemewahan, penampilan, narsisme."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus melanjutkan, Yesus meminta umatnya untuk bertindak bijaksana. "Dengan kata lain, cara yang sederhana, seimbang, konsisten, bisa melihat dan melakukan yang esensial," katanya dengan suara serak, karena Paus memang sedang mengalami flu ringan sejak awal pekan ini.

Sebelum kata-kata menggugahnya, umat Katolik mengawali misa malam itu dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin. Lonceng besar St. Peter kemudian dibunyikan dan Paus yang berjubah putih pun memulai misa.

Selain berbicara soal sifat filosofi Yesus, Paus masih akan bercerimah memberikan Urbi et Orbi, pesan kepada seluruh umat di dunia. Itu akan dilakukan pada hari Natal dari beranda yang menghadapi St. Peter's Square, tempat ia pertama muncul saat dinobatkan jadi Paus.

Yang menarik, penjagaan misa malam itu lebih ketat dibanding biasanya. Banyak polisi berjaga dan terus memeriksa setiap sudut yang ada. Semua orang yang datang pun harus melewati detektor logam. Tidak jelas apakah itu ada kaitannya dengan ancaman terorisme yang belakangan semakin melonjak. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER