Natal Berlangsung Tanpa Salju di New York
Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Des 2015 11:23 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak ada Natal bersalju tahun ini di New York. El Nino membuat kota tersebut hangat, membuat warga terpaksa membatalkan beberapa tradisi Natal mereka.
Tahun ini putih salju di New York dan beberapa kota lainnya digantikan oleh hijaunya rerumputan. Dedaunan juga masih melekat erat di tangkai pepohonan.
Warga tidak mengenakan pakaian tebal seperti tahun-tahun sebelumnya. Beberapa bahkan telanjang dada, bercelana pendek, jogging di taman. Sisanya bermain kayak di danau yang seharusnya membeku dan menjadi arena seluncur es setiap Natal.
Dikutip CNN, wilayah metropolitan di timurlaut AS menghadapi Natal terpanas tahun ini, melampaui rekor sebelumnya.
Suhu terpanas saat Natal di Central Park New York biasanya 5 derajat Celcius. Rekor terpanas Central Park di bulan Desember tahun 1982, yaitu 17 derajat Celcius dipecahkan pekan ini, di pukul 2 pagi.
Di penghujung hari, New York memiliki suhu 18 derajat Celcius di akhir tahun yang biasanya menggigil kedinginan.
Tidak hanya New York, cuaca yang lebih hangat terjadi di Savannah, Georgia, Norfolk, Virginia, Philadelphia, Portland, Maine, dan kota lainnya di Pantai Timur.
Keadaan ini membuat tradisi Natal beberapa warga New York terpaksa tidak dilakukan.
"Saya berkeringat. Tahun lalu kami membuat boneka salju di pekarangan. Sekarang putra saya mau es krim!" kata seorang warga, Alejandra Silva di Bryant Park, wilayah Manhattan, dikutip dari The New York Times.
Setiap tahunnya, Silva juga bermain seluncur es. Namun sekarang, danau taman itu hanya ditutupi es tipis. Dia tidak memperbolehkan putranya yang berusia lima thaun bermain di atasnya. "Itu berbahaya," kata Silva.
CNN menuliskan, cuaca hangat tidak hanya di siang hari, malam hari suhunya lebih tinggi 10 derajat di banding biasanya.
Ahli meteorologi mengatakan penyebabnya adalah El Nino, saat air laut yang menghangat di Pasifik mengubah pola cuaca di seluruh dunia.
Tidak hanya di Amerika Serikat, kondisi yang sama terjadi di beberapa negara ropa. Di Moskow suhu 10 derajat Celcius, tanpa salju, hanya genangan lumpur basah. (den)
Tahun ini putih salju di New York dan beberapa kota lainnya digantikan oleh hijaunya rerumputan. Dedaunan juga masih melekat erat di tangkai pepohonan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu terpanas saat Natal di Central Park New York biasanya 5 derajat Celcius. Rekor terpanas Central Park di bulan Desember tahun 1982, yaitu 17 derajat Celcius dipecahkan pekan ini, di pukul 2 pagi.
Di penghujung hari, New York memiliki suhu 18 derajat Celcius di akhir tahun yang biasanya menggigil kedinginan.
Tidak hanya New York, cuaca yang lebih hangat terjadi di Savannah, Georgia, Norfolk, Virginia, Philadelphia, Portland, Maine, dan kota lainnya di Pantai Timur.
 Natal tanpa salju di New York. (Reuters/Carlo Allegri) |
"Saya berkeringat. Tahun lalu kami membuat boneka salju di pekarangan. Sekarang putra saya mau es krim!" kata seorang warga, Alejandra Silva di Bryant Park, wilayah Manhattan, dikutip dari The New York Times.
Setiap tahunnya, Silva juga bermain seluncur es. Namun sekarang, danau taman itu hanya ditutupi es tipis. Dia tidak memperbolehkan putranya yang berusia lima thaun bermain di atasnya. "Itu berbahaya," kata Silva.
CNN menuliskan, cuaca hangat tidak hanya di siang hari, malam hari suhunya lebih tinggi 10 derajat di banding biasanya.
Ahli meteorologi mengatakan penyebabnya adalah El Nino, saat air laut yang menghangat di Pasifik mengubah pola cuaca di seluruh dunia.
Tidak hanya di Amerika Serikat, kondisi yang sama terjadi di beberapa negara ropa. Di Moskow suhu 10 derajat Celcius, tanpa salju, hanya genangan lumpur basah. (den)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK