Jakarta, CNN Indonesia -- Arab Saudi mengintersepsi rudal balistik Scud yang ditembakkan dari Yaman, mengancam gencatan senjata yang kini diberlakukan di Yaman menjelang pembicaraan damai yang digagas PBB bulan depan.
“Pertahanan udara Arab Saudi mengintersepsi sekitar pukul 23.00 kemarin sebuah rudal Scud yang diluncurkan dari Sanaa, di wilayah Yaman, mengarah Kota Najran… angkatan udara segera menghancurkan peluncuran roket,” bunyi pernyataan dari Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita SPA, Minggu (27/12).
Kantor berita Yaman juga mengatakan target rudal itu adalah pangkalan garda nasional Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan itu adalah yang terbaru dari beberapa serangan rudal balistik oleh pasukan Yaman kepada negara tetangganya, Saudi, namun sejauh ini belum pernah dilaporkan menyebabkan korban jiwa.
Sebuah aliansi militer yang sebagian besar merupakan negara-negara Teluk Arab dipimpin oleh Arab Saudi mulai melancarkan serangan udara ke Yaman pada Maret lalu, dengan tujuan menghancurkan pemberontak al-Houthi yang didukung oleh Iran. Koalisi ini juga ingin memberikan kembali legitimasi kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang sempat menjadi tahanan Houthi ketika mengokupasi kediamannya di ibu kota Sanaa.
Konflik Yaman telah menewaskan hampir 6.000 orang dan menjerumuskan negara miskin itu ke dalam krisis kemanusiaan.
Genctan senjata bertepatan dengan pembicaraan damai yang didukung oleh PBB pada 15 Desember lalu.
Meskipun Arab Saudi dan Houthi saling tuduh atas berbagai pelanggaran gencatan senjata, namun ini telah secara signifikan mengurangi pertempuran dan memungkinkan pengiriman sejumlah kecil bantuan ke zona perang.
Pihak yang bertikai Yaman sepakat untuk melanjutkan pembicaraan pada 14 Januari mendatang.
(stu)