Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Turki menahan dua tersangka anggota kelompok militan ISIS yang diyakini merencanakan serangan bunuh diri di ibu kota Ankara pada malam tahun baru 2016.
Seorang pejabat senior pemerintah Turki yang tak mau dipublikasikan namanya menyatakan dua tersangka itu memasuki Turki melalui Suriah. Keduanya diyakini akan meledakkan diri di Kizilay Square di pusat kota Ankara, yang dipadati warga saat malam pergantian tahun.
Juru bicara divisi terorisme kepolisian di Ankara hingga saat ini menolak berkomentar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Oktober lalu, aksi bom bunuh diri ganda diduga dilakukan ISIS dan menewaskan lebih dari 100 orang di Ankara. Sejak saat itu, Turki mengklaim meningkatkan upayanya untuk mengatasi serangan militan.
Turki memiliki perbatasan yang membentang sepanjang 900 km dengan Suriah. Sebagian wilayah perbatasan di sisi Suriah diduga dikuasai oleh ISIS dan dijadikan sebagai pintu masuk para jihadis ISIS dari luar negeri.
Hal ini menjadikan Turki diduga menjadi rute transit bagi para jihadis yang akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
ISIS telah melebarkan sayapnya dengan merengkuh kelompok-kelompok militan Islam di seluruh dunia, terbentang dari Afrika hingga Asia. Mereka berbaiat kepada Abu Bakr al-Baghdadi dan menebar teror di banyak negara.
Kelompok teror ISIS menjadi berita utama di media akibat aksi teror yang mereka lakukan sepanjang 2015. Aksi teror ini tidak hanya dilakukan langsung oleh ISIS, tapi oleh individu yang terinspirasi ISIS atau kelompok militan yang menyatakan berbaiat kepada ISIS.
(ama)