Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Irak mengincar Mosul setelah berhasil menguasai kembali Ramadi dari tangan ISIS. Ramadi direbut setelah berbulan-bulan dibombardir dari darat dan udara.
"Kami akan membebaskan Mosul dan akan menjadi serangan terakhir yang fatal bagi Daesh," kata Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, menggunakan singkatan ISIS, Daesh, dalam bahasa Arab, dikutip Reuters, Senin (28/12).
Tentara Irak berhasil merebut kota Ramadi dari tangan ISIS setelah melakukan pertempuran selama berbulan-bulan. Saat ini, tentara Irak menyisir kota untuk mencari sisa ranjau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara militer Irak Brigadir Jenderal Yahya Rasoul mengatakan pada Senin (28/12), bendera Irak telah berkibar di kompleks pemerintahan Ramadi. Kota yang terletak di Provinsi Anbar itu jatuh ke tangan ISIS pada Mei lalu.
Stasiun televisi Irak memperlihatkan perayaan kemenangan tentara melawan ISIS di pusat kota Ramadi. Sementara tentara memotong kambing untuk perayaan, ledakan dan suara tembakan masih terdengar di kejauhan.
Abadi mengatakan bahwa tahun depan ISIS akan dikalahkan di Irak. Kemenangan di Ramadi adalah yang pertama sejak tentara negara itu dikalahkan ISIS 18 bulan lalu.
"2016 akan menjadi tahun kemenangan besar dan terakhir, dan Daesh di Irak akan dimusnahkan," kata Abadi menyebut Daesh, singkatan ISIS dalam bahasa Arab, dikutip Reuters.
Mosul yang merupakan kota terpenting ISIS setelah Raqqa di Suriah adalah sasaran berikutnya. Kehilangan Mosul merupakan kekalahan terbesar tentara Irak dan menjadi awal penyebaran ISIS tahun 2014.
Setelah Mosul jatuh, ISIS dengan cepat menguasai banyak kota-kota Sunni lainnya di Irak. Di kota ini ISIS menjarah bank, menjadikannya kelompok teroris paling kaya di seluruh dunia.
Kemenangan Irak di Ramadi tidak terlepas dari bantuan serangan udara koalisi AS. Dalam enam bulan terakhir, AS gencar membombardir kota itu dari udara dan memberikan pelatihan bagi tentara Irak serta amunisi.
Ramadi adalah kota yang sangat penting bagi Irak. Jalan raya kota ini terhubung ke Yordania dan Suriah, dan provinsi Anbar adalah jantung dari populasi Muslim Sunni Irak. Mei lalu, tentara Irak dipermalukan oleh ISIS saat mereka kabur meninggalkan persenjataan, di antaranya kendaraan tempur buatan AS, setelah kelompok bersenjata itu datang.
(den)