Militer Filipina Serbu Markas Abu Sayyaf

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 12:29 WIB
Militer Filipina mengklaim menewaskan 10 militan dari kelompok Abu Sayyaf dalam operasi mencari dan membebaskan sandera warga asing di Filipina Selatan.
Militer Filipina mengklaim menewaskan 10 militan dari kelompok Abu Sayyaf dalam operasi mencari dan membebaskan sandera warga asing di Filipina Selatan. (Gabriel Mistral/Getty Images)
Manila, CNN Indonesia -- Komando militer Filipina yang dilatih Amerika Serikat menewaskan 10 militan al-Qaidah dalam bentrokan di wilayah selatan negara itu ketika pasukan keamanan meningkatkan pencarian sandera asing.

“Tentara kami mengejar Abu Sayyaf yang memisahkan diri menjadi kelompok-kelompok kecil dan bersembunyi ke wilayah pedalaman pulau [Jolo],” kata Mayor Filemon Tan, juru bicara militer Filipina pada Kamis (31/12).

“Ini adalah bagian dari operasi militer yang bertujuan membebaskan sandera warga asing yang ditawan oleh Abu Sayyaf.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tan mengatakan kelompok militan ini menyandera dua warga Kanada dan satu warga asal Belanda, Norwegia dan Jepang.

Militer Filipina mengatakan delapan tentara tewas atau terluka dalam bentrokan dengan 300 anggota Abu Sayyaf di Pulau Jolo pada Rabu (30/12) malam itu.

Bulan lalu, Abu Sayyaf memenggal kepala seorang sandera asal Malaysia yang memicu Presiden Benigno Aquino memerintahkan operasi intensif terhadap kelompok pemberontak ini.

Filemon Tan mengatakan tentara Filipina yang dilatih AS menyerang tempat persembunyian pembreontak sehingga terjadi pertempuran selama tiga jam. Tentara Filipina kemudian menembaki para pemberontak yang melarikan diri.

Dia mengatakan tidak ada indikasi para sandera berada di tempat persembunyian kelompok yang diserang ini.

Kelompok Abu Sayyaf adalah kelompok kecil tetapi terkenal kejam karena sering melakukan aksi penculikan, pemenggalan dan pengeboman. Kelompok ini adalah salah satu faksi pemberontak Muslim paling keras di Filipina Selatan.

Dua minggu lalu, 13 pemberontak Abu Sayyaf tewas dalam bentrokan dekat pulau Basilan sementara pada malam Natal 14 orang tewas ketika faksi pemberontak Muslim bernama Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro, melakukan serangan di Mindano.

Pemerintah Filipina telah menandatangani kesepakatan damai dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar, Front Pembebasan Islam Moro, pada Maret lalu. Pemerintah menjanjikan otonomi di Filipina selatan dan mengakhiri konflik selama 45 tahun yang telah menewaskan 120 ribu orang dan membuat dua juta warga kehilangan tempat tinggal.

Gerilyawan Abu Sayyaf dan Bangsamoro sama-sama menentang kesepakatan damai itu dan bertekad mendirikan negara Islam di Filipina Selatan.

Meski sejak lama dikenal memiliki hubungan dengan al-Qaidah dan afiliasinya di Asia Tenggara, kelompok Abu Sayyaf baru-baru ini berbaiat pada kelompok ISIS di Irak dan Suriah. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER