Jaga Perasaan Pengungsi, Jerman Larang Pesta Kembang Api

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 13:26 WIB
Beberapa kota di Jerman melarang pesta kembang api di Tahun Baru, demi menjaga perasaan para pengungsi Suriah yang trauma mendengar ledakan.
Ilustrasi pengungsi Suriah. (Reuters/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa kota di Jerman mengeluarkan larangan memasang kembang api di malam Tahun Baru. Hal ini demi menjaga perasaan para pengungsi asal Suriah atau Irak yang trauma mendengar ledakan.

Seperti diberitakan Sputnik, Kamis (31/12), salah satu kota yang melarang kembang api adalah Arnsberg, di bagian barat Jerman, tempat ratusan para pengungsi tinggal.

Pemerintah kota meminta warga memahami perasaan para pengungsi dengan tidak menyalakan kembang api. Dikhawatirkan, ledakan dan cahaya kembang api akan mengembalikan kenangan soal pengeboman dan serangan roket di tempat tinggal mereka di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arnsberg bukan satu-satunya kota di Jerman yang melarang warganya menahan diri saat perayaan pergantian tahun.

"Mereka yang datang dari zona perang mengaitkan ledakan kembang api dengan tembakan dan pengeboman, yang bisa berdampak traumatis," ujar pernyataan pemerintah negara bagian North Rhine-Westphalia yang dikutip koran Frankfurter Allgemeine Zeitung.

Di beberapa tempat penampungan pengungsi lainnya, seperti kota Reichenberg, kembang api boleh dinyalakan. Namun untuk menghindari trauma, pemerintah kota melibatkan pengungsi dalam latihan kembang api Selasa lalu.

Banyak kasus di Jerman soal penggunaan kembang api oleh kelompok anti-imigran untuk menakuti para pengungsi.

Awal bulan ini, pemrotes menembakkan kembang api ke bus yang membawa pengungsi di Saxony. Akibatnya, beberapa pengungsi yang trauma menjadi histeris sehingga mereka harus dipindahkan dengan sarana lain. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER