Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya dalam pidato Tahun Baru di Pyongyang, Jumat (1/1).
"Partai Pekerja Korea memberikan prioritas utama bagi isu peningkatan taraf hidup di antara tugas nasional lainnya," kata Kim dalam pidatonya, dikutip Reuters.
"Kita harus menciptakan perkembangan dalam pembangunan ekonomi," lanjut dia lagi sembari menekankan perlunya peningkatan produksi dan efisiensi dalam berbagai sektor, mulai dari energi hingga pertanian, peternakan dan perikanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seruan ini sebenarnya telah disampaikan Kim dalam tiga pidatonya sebelumnya. Tidak ada rincian soal pernyataan Kim soal perekonomian Korut.
Sejak mengambil alih kepemimpinan dari ayahnya Kim Jong Il yang meninggal tahun 2011, Kim memprioritaskan pembangunan ekonomi. Sebelumnya di kepemimpinan Kim Jong Il, Korut mengedepankan militer.
Dalam pidato pertamanya di tahun 2012 saat parade militer, Kim mengatakan bahwa rakyat Korut tidak lagi "perlu mengencangkan ikat pinggang."
Kim melonggarkan beberapa peraturan terkait pertanian dan perusahaan negara serta menciptakan puluhan zona ekonomi khusus.
Pyongyang memang tidak pernah merilis data ekonomi resmi, namun bank sentral Korsel mengatakan perekonomian Korut meningkat 1 persen di tahun 2014.
Kendati demikian, negara itu masih miskin, dengan pemasukan nasional hanya 2,3 persen dari total pemasukan Korsel.
Dalam pidatonya, Kim juga menyinggung Korsel yang menurutnya kerap melakukan tindakan provokatif yang memperburuk hubungan kedua negara. Korsel dan Korut masih dalam status berperang setelah konflik berakhir tahun 1979 dengan gencatan senjata.
Pidato pemimpin Korut sangat jarang sekali. Suara Kim Jong Il hanya disiarkan sekali di stasiun televisi, dan tidak pernah lagi melakukan pidato publik selama 17 tahun memimpin.
Selama bertahun-tahun, pidato pemimpin Korut hanya ditampilkan tertulis di koran pemerintah.
Namun Kim Jong Un dianggap rajin merilis rekaman pidatonya dan menggunakannya untuk menyampaikan kebijakan. Cara bicaranya dibuat mirip dengan kakeknya, pendiri Korut Kim Il Sung.
(den)