Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik yang terjadi antara Arab Saudi dan Iran akibat eksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr dan berujung pada pemutusan hubungan diplomatik kedua dikhawatirkan akan menimbulkan konflik regional di Timur Tengah.
Peningkatan konflik yang sudah tinggi sejak bertahun-tahun lalu ini dikhawatirkan terjadi oleh China.
"Seperti komunitas internasional, China sangat khawatir akan perkembangan masalah itu dan menyatakan kecemasan bahwa peristiwa tersebut bisa meningkatkan konflik di Timur Tengah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran akan konflik tersebut juga membuat Amerika Serikat ikut bicara. Amerika Serikat yang mendukung Arab Saudi meminta para pemimpin negara di kawasan tersebut untuk membantu mengurangi ketegangan.
"Amerika Serikat sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul terjadinya eksekusi di Arab Saudi, serangan terhadap properti diplomatik Arab di Iran, pengurangan hubungan diplomatik dengan Iran," kata John Kirby, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, dikutip dari Reuters.
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari melakukan tindakan lanjutan yang akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut."
(chs)