Obama: Amerika Harus Punya Keterdesakan Kendalikan Senjata

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2016 00:55 WIB
Obama merasa masyarakat Amerika Serikat harus merasakan sense of urgency terhadap banyaknya kasus penembakan terjadi di Amerika belakangan ini.
Obama merasa masyarakat Amerika Serikat harus merasakan sense of urgency terhadap banyaknya kasus penembakan terjadi di Amerika belakangan ini. (REUTERS/Yuri Gripas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika, Barack Obama membela tindakannya untuk memperkuat pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata. Pembelaan ini dilakukannya untuk menjawab kritik yang mengatakan bahwa langkah tersebut tidak akan membuat orang lebih sulit mendapatkan senjata.

"Setiap kali (masalah) ini muncul, kita selalu beralasan bahwa cara umum seperti pemeriksaan latar belakang tidak akan menghentikan pembantaian, jadi mengapa repot-repot mencoba?" kata Obama. "Tapi saya menolak pemikiran itu."

"Kami tahu bahwa kami tidak bisa menghentikan semua tindakan kekerasan, setiap kejahatan di dunia. Tapi mungkin kita bisa mencoba untuk menghentikan salah satu aksi kejahatan, salah satu aksi kekerasan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Obama untuk memperketat pengendalian senjata di Amerika Serikat ini juga dilakukan tanpa persetujuan Kongres terlebih dahulu. Hanya saja dia mengatakan bahwa meski tindakan eksekutifnya ini tak melewati Kongres, anggota parlemen masih perlu untuk mengawasi hal ini.

"Kongres masih perlu bertindak," kata Obama dari Gedung Putih yang juga dihadiri oleh korban dan keluarga kekerasan senjata, dikutip dari CNN.

"Orang-orang di ruangan ini tidak akan berhenti sampai Kongres setuju. Karena setelah Kongres mendukung langkah keamanan dan penggunaan senjata yang aman, kita bisa jauh mengurangi kekerasan akibat senjata."

Hanya saja, Obama mengaku tak bisa menunggu hal tersebut. "Tapi kami juga tak bisa menunggu sampai Kongres punya pikiran sejalan dengan mayoritas orang Amerika. Harus ada aksi dengan kewenangan hukum yang bisa saya ambil untuk membantu mengurangi kekerasan senjata dan menyelamatkan lebih banyak nyawa," kata Obama.

Obama juga mengatakan bahwa tindakan eksekutif yang diambilnya ini tidak bertentangan dengan Amandemen Kedua. Dia mengatakan kalau dia percaya bahwa Amandemen Kedua bahwa ada pernyataan yang menjamin hak untuk mengangkat senjata.

"Tak peduli berapa kali orang mencoba untuk memutarbalikkan kata-kata saya, ini adalah hukum konstitusional kita. Saya tahu sedikit soal ini, tapi saya juga percaya bahwa kita bisa menemukan cara untuk mengurangi angka kekerasan senjata yang konsisten dengan Amandement Kedua."

"Ini bukan plot untuk mengambil senjata semua orang," kata Obama menjawab kritik yang dialamatkan kepadanya.

Keputusan tanpa melibatkan Kongres ini diambil Obama karena dia merasa masyarakat Amerika Serikat harus merasakan sense of urgency terhadap banyaknya kasus penembakan terjadi di Amerika belakangan ini.

Selasa (5/1), Gedung Putih mengumumkan sejumlah langkah yang memperketat pengendalian senjata di Amerika Serikat pada awal pekan ini, tanpa persetujuan Kongres terlebih dahulu. Langkah ini mengharuskan para penjual senjata untuk memiliki lisensi, sementara para pembeli senjata harus menjalani pemeriksaan latar belakang.

Obama memicu badai politik dengan melangkahi Kongres dengan sejumlah lpangkah yang dapat memicu tantangan hukum. Partai Republik menyatakan Obama menyalahgunakan kekuasaannya. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER