Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Korea Utara menggemparkan dunia dengan kabar uji coba nuklir yang dilakukan pada kemarin, Korea Selatan mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan siaran propaganda di perbatasan kedua negara.
"Uji coba nuklir keempat Korea Utara merupakan pelanggaran sewenang-wenang atas obligasi internasionalnya dan pelanggaran atas kesepakatan antar-Korea pada 25 Agustus. Maka, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk melanjutkan siaran perbatasan ke Korut pada Jumat," ujar seorang pejabat kepresidenan, Kamis (7/1).
Seperti dilansir Reuters, Korsel sudah pernah menyiarkan propaganda desibel tinggi ini pada Agustus lalu dan membuat Korut geram sehingga baku tembak tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengakhiri konflik dan memulihkan kembali hubungan, kedua negara melakukan negoasiasi.
Kesepakatan akhirnya tercapai pada 25 Agustus, mengakhiri konflik bersenjata antara Korut dan Korsel.
Setelah Korut meminta maaf atas ledakan di situs tambang yang melukai 2 tentara Korsel, Seoul menghentikan siaran propaganda tersebut selama dua pekan.
Namun, dalam kesepakatan tersebut tertulis bahwa propaganda tak akan disiarkan selama keadaan normal.
Menurut Korsel, uji coba nuklir Korut membuat keadaan tidak normal. Mereka pun memutuskan untuk kembali menyiarkan propaganda itu.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari Korut. Namun, saat Korsel menyiarkan propaganda tersebut tahun lalu, Korut mengancam akan melakukan serangan militer.
[Gambas:Video CNN] (stu)