Manifesto Adolf Hitler Laris Terjual di Jerman

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 14:40 WIB
Dalam sepekan, 4.000 eksemplar buku Mein Kampf yang dicetak habis terjual. Buku ini dipenuhi anotasi dari para akademisi, meluruskan paham Hitler soal Yahudi.
Dalam sepekan, 4.000 eksemplar buku Mein Kampf yang dicetak habis terjual. Buku ini dipenuhi anotasi dari para akademisi, meluruskan paham Hitler soal Yahudi. (Reuters/Michael Dalder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Buku manifesto pemimpin Nazi Adolf Hitler "Mein Kampf" terjual bak kacang goreng setelah diperbolehkan terbit lagi di Jerman. Permintaan cetakan berikutnya mencapai puluhan ribu eksemplar.

Mein Kampf edisi khusus dengan tambahan anotasi dari empat akademisi dari Munich terbit untuk pertama kalinya di Jerman 1 Januari lalu setelah dilarang sejak akhir Perang Dunia II.

Dalam sepekan, 4.000 eksemplar buku yang dicetak habis terjual. Bahkan menurut The Independent, sebuah toko buku di Berlin menjual habis buku itu di hari pertama penjualan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Institut Sejarah Kontemporer Munich yang mencetak buku setebal 2.000 halaman tersebut bahkan kebanjiran permintaan cetak ulang. Terhitung ada sekitar 15 ribu permintaan buku tambahan.

Diberitakan Reuters, permintaan juga berdatangan untuk menerjemahkan buku itu ke bahasa Italia, Perancis dan Inggris. Pembeli buku memesan dari tidak hanya dari Jerman, tapi juga dari Turki, China, Korea Selatan, dan Polandia.

Mein Kampf adalah manifesto pemikiran Hitler yang berisikan ribuan catatan anti-Yahudi yang disebut menjadi dasar kebijakan genosida yang diterapkannya.

Buku Mein Kampf yang baru bisa terbit lagi di Jerman habis terjual dalam sepekan. (Reuters/Michael Dalder)
Hitler menulisnya saat dipenjara tahun 1924 karena ikut serta dalam Revolusi Beer Hall di Munich tahun 1923.

Buku itu dicetak saat Hitler menjadi kanselir Jerman dan laris terjual di tahun 1930-an. Pada akhir Perang Dunia II tahun 1945, buku itu sudah terjual 12 juta kopi.

Mein Kampf saat itu juga diterjemahkan ke dalam 18 bahasa, namun dilarang terbit di Jerman oleh pasukan Sekutu.

Setelah PD II, Sekutu memberikan hak cipta buku tersebut pada negara bagian Bavaria, Jerman, yang tetap menerapkan larangan terbit.

Setelah 70 tahun, hak cipta buku tersebut kedaluwarsa dan akhirnya kembali diterbitkan.

Mein Kampf terbit dengan banyak anotasi, menyebutkan kesalahan dan kritik dari pemikiran Hitler. Namun buku ini tetap mendapatkan penentangan dari para pemimpin Yahudi. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER