Bantuan Tiba di Kota Suriah yang Dilanda Kelaparan

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 08:22 WIB
Gambar yang menunjukkan anak-anak Suriah di Kota Madaya menderita kelaparan sebelumnya tersebar di media sosial, dan akhirnya bisa diakses lembaga bantuan.
Gambar yang menunjukkan anak-anak Suriah di Kota Madaya menderita kelaparan sebelumnya tersebar di media sosial, dan akhirnya bisa diakses lembaga bantuan. (Reuters/Ammar Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- PBB dan lembaga bantuan kemanusiaan akhirnya bisa masuk ke Kota Madaya, Suriah, yang dilanda kelaparan karena terkepung selama berbulan-bulan.

Madaya menjadi bahan pembicaraan setelah sebuah video amatir tersebar di dunia maya, menunjukkan anak-anak Madaya yang kurus kering karena kelaparan. Mereka tak bisa keluar dari sana karena kepungan pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, ditambah ranjau darat yang disebut mengelilingi kota itu.

Yacoub El Hillo, perwakilan PBB dan koordinator kemanusiaan di Madaya, mengawasi distribusi makanan bagi sekitar 40 ribu orang sejak Senin (11/1). Ia menerima laporan bahwa seitar 40 orang telah meninggal karena kelaparan.
"Kami telah melihat dengan mata kami sendiri malnutrisi parah pada anak-anak. Saya yakin ada juga malnutrisi pada orang yang lebih tua, dan betul mereka mengalami malnutrisi, jadi ada kelaparan," kata El Hillo lewat telepon kepada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan bahwa pekerja kemanusiaan juga menyaksikan kelaparan melanda kota lain, al-Foua dan Kefraya.

Dua tempat itu dihuni oleh mayoritas Muslim Syiah, yang dikepung oleh pemberontak, dengan populasi sekitar 20 ribu orang.

Bantuan bagi Madaya serta Foua dan Kefraya yang berada di barat laut Idlib, melibatkan 65 truk berisi suplai makanan dan obat-obatan.

Pada Kamis, bantuan lain berupa gandum, tepung, suplai medis serta bantuan nonmakanan akan didistribusikan juga.
Menderita kelaparan, aktivis mengatakan beberapa warga di Madaya terpaksa memakan dedaunan.

Namun rezim Assad membantah memblokade kota itu, dan justru menuding kelompok pemberontak menimbun makanan lalu menyalahkan pemerintah.

El Hillo mengatakan ada sekitar 400 ribu warga Suriah yang terkepung di beberapa daerah, setengahnya berada di wilayah yang dikontrol ISIS.

“Pengepungan adalah hal mengerikan dan seharusnya tidak terjadi dan jika terjadi orang-orang menderita dan ini adalah yang kami lihat sendiri dengan mata kami. Ini bukan sesuatu yang disirkulasi media sosial, kami melihatnya,” ujar El Hillo.
[Gambas:Video CNN] (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER