Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya, jumlah tahanan di Guantanamo tak mencapai 100 orang setelah 10 narapidana asal Yaman dikirim ke Oman pada Kamis (14/1) dalam upaya Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk menutup penjara tersebut.
Seperti dilansir
Reuters, transfer tahanan ke negara Teluk Arab ini merupakan pemindahan terbesar dari pusat penahanan markas Angkatan Laut AS di Kuba ini sejak Obama pertama kali menjabat pada 2009.
Saat itu, seruan Obama untuk segera menutup penjara tersebut mendapat kecaman internasional. Gelombang pemindahan ini dianggap sebagai sinyal bahwa Obama akan menutup penjara tersebut awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya untuk menutup fasilitas tersebut. Kami akan terus bekerja dengan telaten untuk mengurangi populasi penjara melalui transfer tahanan yang aman dan bertanggung jawab agar pusat penahanan ini dapat ditutup," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
Sementara itu di Muscat, seorang pejabat Oman mengatakan bahwa seluruh tahanan Yaman tersebut sudah tiba. Mereka akan menetap sementara di sana untuk alasan kemanusiaan hingga kondisi di Yaman terkendali karena kini perang sipil masih terus berkecamuk.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, yang berkata, "Kami sudah menyelesaikan proses transfer 10 warga Yaman, sekitar 10 persen dari sisa populasi di Guantanamo, ke pemerintah Oman."
Di Guantanamo sendiri hanya tersisa 93 orang. Populasi tahanan di Guantanamo ini merupakan yang terendah sejak 2002, saat Pesiden George W. Bush membuka pusat penahanan tersangka teroris asing tersebut setelah tragedi 11 September.
Obama yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Januari 2017, selalu mendorong upaya penutupan penjara Guatanamo, tapi selalu mendapat penentangan anggota Kongres dari Partai Republik.
Dalam pidato tahunan kenegaraan pada Selasa lalu, Obama kembali meminta bantuan Kongres dalam upaya penutupan penjara tersebut.
"Biayanya mahal, tidak penting, dan itu hanya akan menjadi brosur rekrutmen bagi musuh kami," katanya.
Gedung Putih tak memberikan indikasi bahwa Obama akan menggunakan kekuatan eksekutifnya untuk melangkahi Kongres demi menutup penjara itu. Namun, beberapa anggota Kongres mengaku akan mengambil jalur hukum jika Obama melakukan itu.
Carter sendiri sudah memberikan masukan kepada Obama soal pembangunan lokasi alternatif guna menahan beberapa terpidana teroris yang dianggap terlalu berbahaya untuk ditransfer "ke tempat yang sangat layak dan aman di Amerika Serikat."
"Kongres mengindikasikan kemauan untuk mempertimbangkan usulan tersebut," ucap Carter.
Namun, beberapa pembuat kebijakan, terutama dari Partai Republik, secara terang-terangan menolak usulan tersebut.
"Itu merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kehendak Kongres dan akan lebih membahayakan warga Amerika," kata seorang Senator AS, Kelly Ayotte.