Jakarta, CNN Indonesia -- Maroko pada Senin (18/1) menahan seorang warga Belgia diduga terkait dengan serangan teror di Paris, Perancis, November lalu yang menewaskan setidaknya 130 orang.
Aparat Perancis dan Maroko mengidentifikasi pria berusia 26 tahun tersebut bernama Gelel Attar, seorang warga Belgia keturunan Maroko.
Juru bicara Badan Pusat Investigasi Peradilan Maroko mengatakan bahwa Attar berasal dari Molenbeek, Belgia, dan sangat mengenal para pelaku serangan Paris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2013, Attar pergi ke Suriah bersama Chakib Akrouh, orang yang melakukan bom bunuh diri saat penggerebekan polisi di apartemen Saint Denis beberapa hari setelah insiden Paris.
Seorang pejabat Maroko juga mengatakan bahwa di Suriah Attar bertemu dengan Abdelhamid Abaaoud, orang yang disebut-sebut sebagai dalang di balik teror Paris.
Tahun lalu, pengadilan Belgia mengadili Attar
in absentia atas tuduhan perekrutan jihadis dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
Hingga kini, aparat keamanan masih memburu Salah Abdeslam, seoang pria Perancis kelahiran Belgia yang diduga juga berperan dalam serangan Paris. Ia diyakini pergi ke Molenbeek, Belgia.
Molenbeek memang merupakan kota di pinggiran Brussels yang diduga merupakan sarang teroris. Seperti diberitakan
CNN, ada tiga aspek yang membuat Molenbeek menjadi tanah gembur untuk pertumbuhan teroris.
Pertama, Molenbeek memiliki mayoritas populasi Muslim. Kedua, ada banyak imigran dari Afrika utara. Ketiga, para imigran memiliki reputasi buruk dan tidak diterima di masyarakat.
(stu)