Jakarta, CNN Indonesia -- China akan bergabung dengan pencarian di bawah laut dalam upaya menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang hampir dua tahun lalu. China akan menyediakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan sonar, dan akan bergabung dengan tim pencarian pada akhir Februari mendatang.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang bersama dengan 239 penumpang dan awak pesawat di dalamnya setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Maret 2014. Menghilangnya pesawat ini menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia.
Operasi pencarian pesawat nahas itu di Samudera Hindia selama ini dipimpin oleh Australia. Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss pada Jumat (29/1) memaparkan bahwa kapal Dong Hai Jiu 101 milik China ditawarkan kepada Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada November lalu, dan akan dikerahkan untuk bergabung dengan operasi pencarian untuk menyisir wilayah selatan yang diyakini menjadi tempat jatuhnya pesawat.
Kontribusi China terhadap pencarian ini diperkirakan mencapai AUS$20 juta, atau sekitar Rp195 miliar.
Pencarian bawah laut pesawat MH370 yang dipimpin Australia merupakan salah satu pencarian yang paling mahal sepanjang sejarah. Pencarian awal untuk menyisir dasar laut sepanjang 60 ribu km persegi di lepas pantai Perth memakan biaya hingga AUS$120 juta, atau sekitar Rp1,1 triliun. Namun hasil pencarian itu nihil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bergabungnya kapal Dong Hai Jiu akan menambah jumlah kapal pencari menjadi empat kapal, menjelajahi area pencarian dasar laut yang diperluas mencapai 120 ribu km persegi.
Kapal ini diharapkan akan berangkat dari Singapura menuju Australia pada 31 Januari mendatang dan mulai beroperasi pada akhir Februari.
Sistem sonar dalam kapal Dong Hai Jiu 101 akan dioperasikan oleh Phoenix International Holdings dan Solusi Hydrospheric. Kedua perusahaan ini berpengalaman sebelumnya dalam mencari pesawat MH370.
Awal pekan ini, pihak berwenang Australia menyatakan mereka telah kehilangan detektor sonar air dalam yang digunakan untuk operasi pencarian ini.
Satu-satunya jejak pesawat MH370 adalah ketika puing pesawat ditemukan di Pulau Reunion, yang termasuk dalam wilayah Perancis di kawasan Samudera Hindia pada Juli 2015. Hingga saat ini, belum ada puing lain yang ditemukan.
Pada Sabtu pekan lalu, sepotong puing yang diduga bagian dari pesawat MH370 ditemukan di lepas pantai timur Thailand selatan. Namun para pakar penerbangan dan pejabat Thailand menampik kemungkinan puing itu berasal dari pesawat MH370.
(ama/den)