Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan mengungkapkan pihaknya tengah mendesak terciptanya kerja sama regional untuk melawan "ancaman" terorisme. Hal ini menyusul serangan bom di kawasan Thamrin, Jakarta, pekan lalu yang menewaskan delapan orang, serta serangan bom di kuil ternama di Bangkok, Thailand, yang menyebabkan 20 orang tewas.
"Kawasan ini tunduk pada ancaman yang sama seperti kawasan di bagian dunia lainnya, yakni adanya organisasi ekstrem dari Timur Tengah, ISIL, dan menyebarkan teror ke seluruh dunia," kata Keenan di Bangkok, menggunakan istilah lain dari ISIS.
Keenan, yang juga merupakan Menteri Kontraterorisme, tengah mengunjungi Thiland untuk membahas masalah keamanan. Keenan menilai Australia siap untuk bekerja sama dengan pemerintah negara lainnya di kawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita dapat mempererat hubungan, maka kita harus berupaya melakukannya, karena ancaman ini akan terus ada. Jika kita dapat berkolaborasi untuk mengatasi masalah itu, maka warga kita akan lebih aman," ujar Keenan.
Keenan memaparkan bahwa Australia telah memperbarui peringatan perjalanan bagi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia. Namun, status tingkat ancaman yang ditetapkan pemerintah Australia kepada Indonesia masih sama, yaitu "tingkat berbahaya yang tinggi."
"Kami tidak ingin mengubah keterbukaan masyarakat. Kawasan ini sangat, sangat sibuk, dilewati warga. Itu sebabnya [kerja sama] intelijen sangat penting, untuk berbagi informasi tentang mereka yang harus diawasi," ujarnya.
Australia, sekutu setia Amerika Serikat dan turut berpartisipasi dalam pertempuran melawan militan Islam di Irak dan Suriah, mengaku menetapkan status siaga tinggi untuk pertumbuhan jihadis.
Wakil Perdana Menteri Thailand, Prawit Wongsuwan pekan lalu menyatakan Thailand belum menemukan bukti adanya kegiatan ISIS di negara itu, menyusul laporan bahwa simpatisan ISIS telah menyeberangi perbatasan Thailand-Malaysia untuk bertemu dengan para pemimpin agama di wilayah selatan.
Sejak tahun 2004, sejumlah pemberontak berjuang untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar di tiga provinsi Thailand yang didominasi warga Muslim, di mana pertempuran antara pasukan keamanan Thailand dan separatis Melayu-Muslim menewaskan lebih dari 6.000 orang.
(ama)