Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Nasional Belanda melatih untuk menangkap penyusup elektronik apapun yang ada di udara, termasuk kamera nirawak atau
drone.
Pelatihan ini dilakukan oleh perusahaan Guard from Above yang mendefinisikan program ini sebagai, "Solusi teknologi rendah untuk masalah teknologi tinggi."
Dalam program ini, elang-elang botak dilatih untuk menukik dan menyambar penyusup elektronik di udara.
"Dua karakteristik paling mengagumkan dari burung dalam menyambar mangsanya adalah kecepatan dan tenaganya," ujar salah satu pendiri Guard from Above, Ben de Keijzer, seperti dikutip
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keijzer pun yakin cara ini ampuh untuk menangani masalah
drone yang selama ini mengganggu keamanan.
"Terkadang, solusi dari masalah paling modern sudah sangat jelas daripada yang kalian pikirkan," katanya.
Drone memang merupakan masalah yang mulai berkembang di Belanda. Pada Oktober lalu, pilot Belanda mengeluhkan setidaknya 100
drone yang menghalangi penerbangan mereka selama satu bulan.
Badan Penerbangan Federal Belanda akhirnya mengumumkan uji coba teknologi anti-
drone yang akan melawan pesawat nirawak nakal dalam radius 8 kilometer di bandara tertentu.
Teknologi tersebut dapat mendeteksi sinyal radio dari
drone dan memaksa pesawat nirawak itu untuk mendarat.
Proyek tersebut baru memasuki tahap penelitian. Saat itu, pengumuman tak diikuti dengan tenggat waktu jelas.
Awal Januari ini, kelompok nirlaba, Open Briefing, juga menerbitkan laporan yang menggarisbawahi seberapa besar perkembangan pengguna
drone dan kesiapan aparat untuk mengatasinya.
Upaya perlawanan pemerintah menurut laporan tersebut termasuk mengacaukan sinyal, laser, hingga penerjunan rudal dan peluru meskipun risikonya besar jika salah sasaran.
(stu/stu)