AS Diduga Bangun Landasan Pacu Rahasia di Suriah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 12:27 WIB
Dalam citra satelit terlihat perluasan landasan pacu untuk pesawat penyemprot pestisida di Hasakah sehingga muat didarati Hercules.
Ilustrasi. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah wilayah terpencil di Hasakah, pojok utara Suriah yang berbatasan dengan Irak, Amerika Serikat diduga membangun pangkalan udara. Landasan pacu tengah dibuat, untuk memudahkan serangan jet tempur ke wilayah ISIS yang tidak jauh dari tempat itu.

CNN dalam laporannya Selasa (2/1) menyambangi tempat yang dikelilingi oleh lahan pertanian dan pengeboran minyak itu. Wilayah tersebut berpenduduk campuran suku Arab dan Kurdi, Muslim dan Kristen, serta sejak lama telah diabaikan baik oleh rezim Suriah dan ISIS. Namun Hasakah dilirik oleh Amerika Serikat.

Dalam citra satelit yang diperoleh lembaga IHS Jane's, terlihat landasan pacu itu awalnya untuk keperluan pesawat kecil penyemprot pestisida. Sejak 17 April hingga Desember 2015, landasan itu diperlebar dan diperpanjang, untuk memfasilitasi penerbangan dan pendaratan jet tempur.
Reporter CNN yang datang langsung ke lokasi menyebutkan, saat ini beton landasan tengah dibuat. Jalur pesawat itu mudah luput dari penglihatan melalui satelit jika tidak mencermati dengan seksama, karena samar dengan tanah gelap serta ladang di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi ini, menurut CNN, dipilih karena terletak hanya 160 kilometer dari garis depan ISIS dan beberapa ladang minyak mereka, serta berada di wilayah kekuasan pejuang Kurdi Suriah atau yang dikenal dengan nama YPG, sekutu AS di Suriah.

Landasan pacu ditingkatkan dari 700 meter menjadi 1.320 meter, cukup panjang untuk pendaratan pesawat Hercules C-130. Pelataran kecil pesawat juga tengah dibangun.

Tidak ada menara pengawas, tidak ada lampu, dan sama sekali nihil atribut Amerika Serikat. Pagar pembatas juga hanya dijaga oleh dua pria lokal yang terlihat tidak peduli. Beberapa tentara YPG mengusir reporter CNN dan mengawal mereka pergi.

"Ini zona militer tertutup," kata salah satu dari mereka.
CNN melanjutkan, landasan pacu ini akan membantu AS dalam memasok logistik untuk suku Kurdi dan Arab yang bersekutu dengan mereka serta membantu pasukan khusus AS yang diturunkan ke beberapa wilayah di Suriah.

Namun bulan lalu, Kementerian Pertahanan AS tidak mengonfirmasi adanya landasan pacu rahasia dengan mengatakan mereka belum "mengendalikan" bandara manapun di Suriah.

"Tentara AS di Suriah terus mencari cara meningkatkan efisiensi untuk dukungan logistik dan pemulihan personel," kata juru bicara Komando Pusat AS yang mengatur koordinasi koalisi negara-negara penyerang ISIS.

Sementara YPG, yang terdiri dari 25 ribu pria dan wanita, telah menjadi sekutu AS paling efektif dalam melawan ISIS. YPG tahun 2014 berhasil mengusir ISIS dari Kobani di perbatasan Suriah, dan kini dibantu jet tempur AS mereka berhasil membuat ISIS menjauh ratusan kilometer dari Hasakah. Sekarang YPG menguasai sebagian besar wilayah perbatasan dengan Turki, menyulitkan akses ISIS menuju negara lain.

AS sendiri masih hati-hati dalam mempersenjatai YPG secara langsung, dengan mengatakan bahwa bantuan amunisi diberikan untuk koalisi faksi Arab di Suriah. Hal ini demi menjaga hubungan dengan Turki yang menganggap YPG adalah organisasi teroris.
Daham Hassaki, salah satu tentara di Hasakah kepada CNN mengatakan bahwa Amerika dan negara asing lainnya telah melatih YPG menggunakan perangkat tempur dan berbagi laporan intelijen soal ISIS serta memastikan mereka tidak menjadi sasaran salah tembak.

ISIS menurut Hassaki mengubah strategi operasi dengan menurunkan unit kecil yang terdiri dari enam orang sehingga sulit terdeteksi.

Dalam sebulan atau dua bukan ke depan, koalisi pimpinan Kurdi akan menyerang kota kekuasaan ISIS di Ash Shaddadi. Menurut aktivis, di kota itu ISIS membahayakan warga sipil jika ada serangan dan memotong komunikasi ke dunia luar. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER