Jakarta, CNN Indonesia -- Para penyelidik mencurigai kelompok militan al-Shabaab bertanggung jawab atas ledakan di pesawat Daallo Airlines, menurut sumber di pemerintah AS.
Ledakan membuat lubang di pesawat Airbus A321 itu, menewaskan seorang pria dan melukai lainnya. Tubuh pria itu dilaporkan tertarik angin dari lubang tersebut.
Namun pilot berhasil mendaratkan kembali pesawat beberapa sekitar 15 menit setelah lepas landas. Pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Mogadishu menuju Riyadh pada Selasa (2/2).
Belum ada klaim dari pihak mana pun terkait ledakan ini. Tetapi dua sumber
Reuters di pemerintahan AS mengatakan pada Rabu (3/2) bahwa penyelidikan awal menemukan jejak TNT di pesawat. Meski begitu, investigasi masih dilakukan dan temuan nanti bisa saja berubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada juga respons dari al-Shabaab, kelompok militan di Somalia yang secara reguler melakukan serangan terhadap pihak berwenang, pegawai pemerintah dan situs publik.
“Pilot berhasil mendaratkan pesawat kembali ke Bandara Mogadishu dengan selamat dan tanpa insiden lebih lanjut. Semua penumpang, kecuali satu, diturunkan dengan selamat,” menurut pernyataan dari Daallo Airlines.
Dua penumpang lain dibawa ke rumah sakit karena luka ringan.
“Investigasi masih terus berlangsung,” kata direktur penerbangan sipil Somalia, Abdiwahid Omar.
Otoritas lokal mengatakan tubuh penumpang yang menjadi korban tewas di Balcad, sekitar 30 km di utara Mogadishu.
Daallo mengatakan ada 74 penumpang di pesawat.
Beberapa laporan menyebutkan botol oksigen kemungkinan terlibat, namun ahli mengatakan botol semacam itu biasanya menangkap api, bukan menyebabkan ledakan.
Kru pesawat mendapat banyak pujian karena dianggap berhasil menekan korban akibat insiden ini.