Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump kembali mencoba mencuri perhatian publik, kali ini dengan meluncurkan kritik terhadap rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Meksiko.
Trump, 69, sebelumnya sempat melontarkan komentar yang kontroversial soal imigran Meksiko. Menurut Trump, imigran asal Meksiko di AS hanya menjadi pemerkosa dan melakukan tindak kriminal.
Di tengah mencuatnya rencana Paus Fransiskus untuk mengunjungi imigran di sepanjang perbatasan Meksiko, Trump menilai Paus tidak mengerti situasi imigrasi di Amerika Serikat.
"Saya pikir dia tidak mengerti permasalahan yang dihadapi negara kita. Saya pikir dia tidak mengerti bahayanya wilayah perbatasan yang terbuka antara kita dengan Meksiko," kata Trump dalam wawancara dengan
Fox, dikutip dari
New York Times, pada Kamis (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meksiko membuatnya melakukan itu karena Meksiko ingin agar wilayah perbatasan tetap seperti itu, karena mereka mendapat keuntungan, sementara kita rugi," ujar taipan properti itu.
Masalah imigrasi menjadi salah satu topik dalam kampanye Trump, yang baru saya memuncaki pemungutan suara primer di wilayah New Hampshire pekan ini, mengalahkan para rivalnya seperti John Kasich, Ted Cruz dan Jeb Bush.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji jika dia terpilih menjadi presiden, dia akan mengusulkan untuk mendeportasi semua imigran gelap, dan membuat Meksiko membayar untuk pembangunan dinding di sepanjang perbatasan, yang dibangun untuk menghalau imigran.
Wawancara Trump tersebut dilakukan untuk mencoba menarik simpati para pemilih dari konservatif Kristen. Trump sendiri merupakan penganut Presbyterian.
Dalam kunjungannya ke Meksiko pekan depan, Paus Fransiskus berencana untuk mengunjungi Rio Grande untuk berdoa bersama dan menunjukkan solidaritas kepada para pengungsi yang menderita.
Ini bukan kali pertama Trump mengkritik Paus. Pada kunjungan Paus ke AS pada musim panas lalu, Trump menggambarkan Paus sebagai "orang yang sangat politis."
Dalam wawancara dengan CNN, Trump menyatakan bahwa jika Paus memberinya ceramah soal kapitalisme, dia akan memperingatkan sang Paus bahwa kelompok militan ISIS akan menginvasi Vatikan.
Namun, meskipun kerap meluncurkan kirtik pedas kepada Paus, Trump menyatakan sangat menghormati figur pemuka agama Katolik itu.
"Saya menyukainya. Dia sepertinya pria yang baik," ujar Trump.
(ama/den)