Kanselir Jerman Dukung Zona Larangan Terbang di Suriah

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 13:54 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung zona larangan terbang untuk melindungi warga sipil di Suriah, menyusul serangan rudal yang menewaskan puluhan orang.
Kanselir Jerman, Angela Merkel mendukung zona larangan terbang untuk melindungi warga sipil di Suriah, menyusul serangan rudal yang menewaskan puluhan orang. (Reuters/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung zona larangan terbang untuk melindungi warga sipil di Suriah. Dukungan Merkel ini disampaikan menyusul serangan rudal di sejumlah lokasi di Suriah yang menghancurkan beberapa rumah sakit dan sekolah, menewaskan hingga 50 orang.

Warga setempat dan para aktivis menyatakan serangkaian serangan di Provinsi Idlib dan Aleppo itu diluncurkan oleh Rusia, menimbulkan keraguan apakah aksi kekerasan di Suriah dapat dihentikan untuk mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan seperti yang disepakati sejumlah negara besar di Munich, Jerman, pekan lalu.

Jet tempur Rusia dan Suriah telah menggempur sejumlah daerah di Aleppo dan sekitarnya dalam upaya untuk merebut kota itu dari kelompok militan. Serangan ini membuat ribuan warga Suriah mengungsi ke wilayah di sekitar perbatasan Turki, memicu kekhawatiran lebih banyak pengungsi yang akan menyebrang ke Turki maupun Eropa.
Dalam wawancara dengan harian Jerman, Stuttgarter Zeitung yang dikutip The Independent pada Selasa (16/2), Merkel menyatakan dia kini mendukung zona larangan terbang yang diberlakukan di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam situasi sekarang ini, akan sangat membantu jika ada daerah yang tidak dilalui oleh jet-jet tempur pihak yang bertikai--semacam zona larangan terbang," ujar Merkel.

Meski begitu, Merkel menilai peraturan larangan terbang itu harus dinegosiasikan dan bukan dipaksakan.
"Jika perjanjian tersebut mungkin dicapai antara koalisi anti-Assad dan para pendukung Assad, akan membantu," ujarnya.

Turki telah lama menyerukan zona larangan terbang di wilayah perbatasan di Suriah utara. Namun, ide Turki ini tidak populer dan tidak banyak menarik dukungan publik internasional.

Dukungan terhadap zona larangan terbang dilontarkan Merkel menyusul serangan rudal yang menewaskan puluhan orang di Suriah utara. Di kota Azaz saja, menurut keterangan pekerja medis dan warga setempat, setidaknya 14 dilaporkan tewas ketika rudal menghantam sebuah rumah sakit anak-anak dan sebuah sekolah yang menjadi tempat pengungsian warga yang melarikan diri dari perang.
Kota Azaz merupakan tempat yang dikuasai oleh pemberontak Suriah dan hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Turki. Puluhan ribu warga Suriah dari sejumlah wilayah lain melarikan diri dan berlindung di kota ini sebagai pengungsi.

Kementerian luar negeri Turki menuduh Rusia melakukan "kejahatan perang dengan jelas" menyusul serangan rudal tersebut. Menlu Turki, Ahmet Davutoglu menyakini rudal tersebut milik Rusia.

Turki sendiri meluncurkan tembakan selama tiga hari berturut-turut pada Senin untuk mencoba menghentikan pejuang YPG merebut kota Azaz, yang berjarak hanya 8 km dari perbatasan. Ankara takut milisi Kurdi, yang didukung oleh Rusia, berhasil merebut kota itu. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER