Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz membantah laporan soal beberapa tentara Turki memasuki Suriah pada akhir pekan lalu. Ia juga menambahkan Ankara tidak mempertimbangkan mengirim pasukan ke negara tetangganya tersebut.
Pemerintah Suriah mengatakan pasukan Turki diyakini berada di antara 100 orang bersenjata yang memasuki Suriah pada Sabtu (13/2) dengan 12 truk pikap yang dipasang dengan senapan mesin, guna memasok pemberontak yang memerangi Damaskus.
"Ini tidak benar ... Tidak ada niat tentara Turki memasuki Suriah," kata Yilmaz kepada komisi parlemen Turki ketika ditanya soal tudingan oleh kementerian luar negeri Suriah yang dimuat dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB.
Yilmaz juga membantah laporan bahwa pesawat Arab Saudi telah tiba di pangkalan udara Incirlik di Turki untuk memerangi militan ISIS. Namun telah tercapai kesepakatan bahwa Saudi akan mengirim empat jet tempur F-16.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada Minggu (14/2), militer Turki memang menembaki wilayah di utara Suriah yang dikuasai oleh milisi Kurdi (YPG) setelah YPG merebut pangkalan udara Menagh di Aleppo.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada Sabtu penembakan itu terjadi di bawah "aturan keterlibatan terhadap pasukan yang mewakili ancaman di Azaz dan daerah sekitarnya."
Davutoglu menuntut pangkalan udara Menagh dievakuasi dan mengatakan ia telah berbicara dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden, untuk menekankan bahwa PYD (Kurdi Suriah) adalah perpanjangan dari PKK dan ancaman langsung terhadap Turki.
YPG menguasai hampir semua perbatasan utara Suriah dengan Turki, dan telah menjadi sekutu dekat Amerika Serikat dalam operasi memerangi ISIS di Suriah.
(stu)