Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul merebaknya laporan soal pengiriman rudal China ke Pulau Woody, pulang sengketa yang berada di kawasan Laut China Selatan, China menyatakan setiap penempatan rudal di wilayah teritorial China merupakan tindakan yang legal dan tidak melanggar hukum.
China mengklaim Pulau Woody, yang termasuk bagian dari rantai Pulau Paracel di kawasan Laut China Selatan, termasuk dalam teritorialnya. Klaim yang sama juga diajukan oleh Taiwan dan Vietnam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengaku tidak menyadari secara spesifik soal laporan berbagai media soal penempatan rudal darat-ke-udara di Pulau Woody. Meski demikian, Hong menyatakan bahwa setiap fasilitas yang dibangun China adalah dengan tujuan pertahanan nasional dan tak dapat dinilai sebagai upaya militerisasi.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi sebelumnya menyatakan laporan penempatan rudal di Pulau Woody merupakan kreasi media Barat tertentu. Laporan ini pertama kali dipublikasikan oleh
Fox News mengutip citra satelit sipil milik ImageSat Internasional yang menunjukkan dua baterai dari delapan peluncur rudal darat-ke-udara dan sistem radar di Pulau Woody.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi ini juga dikonfirmasi oleh juru bicara kementerian pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal David Lo kepada
Reuters.
Namun menurut Wang, media Barat seharusnya lebih berfokus kepada pembangunan sejumlah mercusuar untuk meningkatkan keamanan perdagangan di salah satu kawasan perdagangan tersibuk dunia tersebut.
"Adapun soal fasilitas pertahanan diri yang terbatas dan diperlukan yang dibangun China di sejumlah pulau dan karang yang dilengkapi dengan petugas penjaga, ini konsisten dengan hak perlindungan diri, bahwa China berhak [melindungi diri] di bawah hukum internasional sehingga seharusnya tidak ada pertanyaan soal itu," kata Wang Yi di Beijing.
Fox melaporkan bahwa rudal China tiba di Pulau Woody selama seminggu terakhir. Menurut citra satelit, pantai di pulau itu kosong pada 3 Februari, namun rudal terlihat oleh 14 Februari.
Laporan penempatan rudal China di Pulau Woody mencuat usai KTT AS-ASEAN, di mana Presiden AS Barack Obama membahas ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan bersama dengan para pemimpin negara ASEAN.
Obama mengatakan ia dan para pemimpin Asia Tenggara membahas kebutuhan untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan. Pertemuan itu menyetujui bahwa setiap sengketa teritorial harus diselesaikan secara damai dan melalui jalur hukum.
Akhir pekan lalu,
Diplomat Magazine melaporkan bahwa China sedang membangun sebuah pangkalan helikopter di Pulau Duncan yang termasuk dalam rantai Pulau Paracel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS merespons laporan
Diplomat Magazine itu dengan menyebut semua pihak yang mengklaim pulau di kawasan itu harus menghentikan pembangunan dan pembangunan markas militer.
Bulan lalu, China geram karena kapal perusak milik Angkatan Laut AS berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Pulau Triton, yang termasuk dalam rantai Pulau Paracel. China menilai langkah AS ini sebagai tindakan provokatif.
Sementara, Pentagon mengklaim langkah ini dilakukan untuk melawan upaya oleh China, Vietnam dan Taiwan untuk membatasi kebebasan navigasi.
(ama/stu)