Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dari Dewan Ahli Rakyat partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengejutkan berbagai pihak. Pengundurannya ini merupakan salah satu akibat dari perseteruan panjangnya dengan pemimpin UMNO sekaligus Perdana Menteri Najib Razak.
Mahathir, 91, merupakan mantan perdana menteri Malaysia terlama yang memimpin selama 22 tahun dari 1981, ketika menggantikan Hussein Onn, hingga 2003. Mahathir tidak terlahir dari keluarga aristokrat maupun pejabat.
Ayah Mahathir berprofesi sebagai kepala sekolah dengan kehidupan ekonomi yang jauh dari mapan. Ketika masih berumur belasan tahun, Mahathir tak dapat bersekolah pada masa pendudukan Jepang, sehingga dia sempat berdagang kopi dan pisang goreng untuk memanfaatkan waktunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah perang berakhir, Mahathir melanjutkan studinya di Kampus Kedokteran Raja Edward VIII, yang kini merupakan bagian dari Universitas Nasional Singapura.
Mahathir mulai aktif di politik sejak berpartisipasi dalam aksi protes pada akhir pendudukan Jepang di Malaysia soal pemberian kewarganegaraan kepada etnis non-Melayu di bawah Serikat Malaya, nama lain dari Malaysia sebelumnya.
Mahathir juga aktif menulis untuk
The Straits Times, yang kala itu masih menjadi jurnal mahasiswa, dengan nama samaran "C.H.E.Det" untuk mempromosikan hak Melayu, seperti memulihkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi.
Selain berpraktik sebagai dokter, Mahathir kemudian juga aktif dalam UMNO. Pada pemilu pertama Malaysia tahun 1959, dia terpilih sebagai ketua partai untuk negara bagian Kedah.
Karir politik Mahathir terus menanjak ketika pemilihan umum berikut tahun 1964, dia terpilih sebagai anggota parlemen federal dari Kota Setar Selatan. Saat itu, Mahathir vokal menyuarakan masa depan Singapura sebagai negara bagian dari Malaysia.
Kala itu, Mahathir lantang menyerang populasi etnis China yang besar dengan ekonomi kuat dan bahkan menyebut Lee Kuan Yew "arogan."
Tak hanya kepada Singapura, Mahathir juga melontarkan kritik terhadap pemerintahan Malaysia yang kala itu dipimpin oleh mantan perdana menteri Abdul Rahman. Mahathir menyerukan Abdul mundur karena menurutnya gagal mempertahankan kepentingan Malasia.
Kritikan Mahathir membuatnya dipecat dari Dewan Tertinggi UMNO dan diusir dari partai. Tak tinggal diam, Mahathir kemudian menulis buku 'The Malay Dilemma' yang merangkum pandangannya soal hak-hak etnis Melayu dan dominasi ekonomi yang dikuasai etnis China. Buku itu kemudian dilarang pemerintah.
Ketika Abdul Rahman lengser pada 1970 dan digantikan oleh Abdul Razak Hussein, Mahathir kembali ke UMNO atas bujukan Razak. Mahathir kemudian mendapatkan sejumlah posisi strategis dalam pemerintahan Malaysia, seperti menjadi Menteri Pendidikan pada 1972 dan Menteri Perdagangan dan Industri pada 1978.
 Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memutuskan untuk keluar dari partai berkuasa UMNO untuk kedua kalinya pada Senin (29/2). (Reuters/Muhammad Hamed) |
Pada 1976, Mahathir ditunjuk sebagai wakil perdana menteri untuk mendampingi Husein Onn yang menggatikan Abdul Razak Hussein. Hanya lima tahun setelahnya, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri keempat Malaysia. Selama menjabat sebagai perdana menteri, Mahathir juga merangkap sejumlah jabatan penting, seperti Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan.
Mahathir kemudian digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi pada 2003. Setelah lengser, dia tetap dianggap menjadi tokoh senior yang berpengaruh dalam perpolitikan Malaysia maupun di internal UMNO.
Pengunduran diri Mahathir dari UMNO bukan kali pertama terjadi. Ketika Mahathir mengundurkan diri pada 2008 lalu karena tidak sejalan dengan mantan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi, UMNO kehilangan 2/3 mayoritas suara di parlemen.
Dalam beberapa bulan terakhir, Mahathir menjadi kritikus yang paling tajam terhadap pemerintahan Najib, utamanya terkait skandal lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang sarat utang.
Melalui tulisan dalam blognya,
chedet.cc, Mahathir menyerukan Najib untuk mundur karena terlibat banyak skandal korupsi. Mahathir juga menyatakan dia merasa malu karena UMNO kini dianggap sebagai partai sarang korupsi.
(ama)