Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kembali dituduh telah menerima dana investasi negara melalui rekening pribadinya. Kali ini jumlahnya lebih besar dari tuduhan semula, yaitu lebih dari lebih dari US$1 miliar (Rp13,35 triliun), yang diduga berasal dari dana lembaga investasi milik pemerintah, 1MDB.
Laporan ini disampaikan
Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (29/2) yang mengutip informasi dari sumber penyidik Malaysia. Sumber WSJ mengatakan, jumlah ini sudah termasuk dalam US$681 juta yang dituduhkan telah masuk ke rekening Najib sebelumnya.
Atas tuduhan sebelumnya, pengadilan Malaysia menyatakan bahwa dana tersebut berasal dari hadiah dari keluarga di Arab Saudi dan sudah dikembalikan sebagian besarnya, dan Najib dinyatakan tidak bersalah. Namun pernyataan pengadilan ini bertentangan dengan hasil penyelidikan tim penyidik yang disampaikan kepada WSJ.
Penyidik dari dua negara yang tidak disebutkan namanya membenarkan dana US$681 juta itu telah dikembalikan, namun mereka meyakini dana tersebut berasal dari 1MDB yang ditransfer ke rekening Najib melalui jalur yang kompleks, bukan hibah dari Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan kasus ini melibatkan aparat di Malaysia, Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Hong Kong dan Abu Dhabi.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan ini kepada WSJ mengatakan uang tersebut dikirimkan ke rekening Najib melalui jejaring transaksi dan dengan bantuan mantan pejabat di Abu Dhabi, negara yang memiliki kaitan erat dengan 1MDB.
Lembaga 1MDB diduga telah mengirim dana lebih dari US$1 miliar kepada sebuah perusahaan swasta bernama Aabar Investment PJS Ltd yang terdaftar didirikan tahun 2012 di British Virgin Islands.
Seharusnya dana ini masuk ke perusahaan negara Abu Dhabi yang bernama hampir mirip, yaitu Aabar Investments PJS, tanpa embel-embel "Ltd". Dari perusahaan swasta ini, dana US$681 juta itu mengalir ke beberapa perusahaan lainnya sebelum berakhir di rekening pribadi Najib.
Dana itu masuk ke rekening Najib tahun 2013. Dua sumber WSJ mengatakan, ada aliran dana lainnya yang mengalir tahun 2011 dan 2012, menjadikan total US$1 miliar ada di rekening perdana menteri Malaysia itu.
Kantor PM Malaysia menolak mengomentari laporan WSJ ini. Lembawa 1MDB juga tidak menanggapi artikel tersebut. Namun 1MDB pada pernyataannya 19 Februari lalu mengatakan mereka "tidak pernah membayarkan dana ke rekening pribadi perdana menteri."
Najib mendirikan 1 Malaysia Development Bhd atau 1MDB didirikan tahun 2009 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Malaysia dengan membangun kemitraan dengan berbagai negara dan mempromosikan investasi asing langsung.
Lembaga ini menjadi sasaran penyelidikan tahun lalu setelah berutang RM45 miliar.
WSJ tahun lalu melaporkan bahwa sebagian besar dana 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib untuk membantu pendanaan partai UMNO dalam kampanye tahun 2013. Najib membantah tuduhan itu, mengatakan bahwa dia difitnah oleh lawan politiknya.
Najib juga mengancam akan menggugat WSJ atas laporan tersebut, namun gugatan itu belum juga dilayangkan.
Dalam pernyataan pada Januari lalu, penyidik di Swiss menduga ada dana 1MDB sebesar US$4 miliar yang telah dialihkan ke rekening lain melalui "struktur finansial yang kompleks".
Kementerian keuangan dan hubungan luar negeri Saudi juga mengaku tidak mengetahui ada aliran dana dari negara itu ke rekening Najib.
(stu)