China Berencana Pecat 5-6 Juta Karyawan Perusahaan Negara

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 16:31 WIB
China merencanakan pemecatan 5-6 juta karyawan perusahaan negara dalam 2-3 ke depan sebagai bagian dari upaya pemangkasan kelebihan kapasitas industri.
Ilustrasi batu bara. (Thinkstock/philip_hens)
Jakarta, CNN Indonesia -- China sedang merencanakan pemecatan lima hingga enam juta karyawan perusahaan negara dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan sebagai bagian dari upaya pemangkasan kelebihan kapasitas industri.

Bocoran ini disampaikan langsung oleh dua pejabat yang dekat dengan pemerintahan kepada Reuters dalam kondisi anonim karena tak berkapasitas untuk memberikan keterangan kepada pers.

Menurut seorang pejabat, rencana pemerintah untuk memecat lima juta karyawan dari industri yang mengalami kelebihan pegawai ini merupakan program penghematan paling berani selama hampir dua dekade.
Restrukturisasi perusahaan milik negara besar-besaran sebelumnya terjadi pada 1998 hingga 2003 dengan pemecatan hingga 28 juta pegawai, membebani negara sekitar US$11,2 juta (Rp149,5 miliar) untuk biaya pemindahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pejabat lainnya mengatakan bahwa pemerintah akan memecat enam juta karyawan perusahaan negara. Hingga kini, Kementerian Industri China belum memberikan konfirmasi terkait kabar ini.

Beijing memang sedang berusaha meremajakan perekonomiannya yang sedang lesu dengan merampingkan sektor industri menggelembung, dimulai dari industri batu bara dan baja.
Pada Senin (29/2), Menteri Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial China, Yin Weimin, mengatakan bahwa Beijing akan memecat 1,8 juta pekerja dari industri baja dan batu bara. Namun, ia tak memberikan jangka waktu yang jelas.

Selain itu, pemecatan juga akan dilakukan di sektor lainnya yang mengalami kelebihan kapasitas, seperti industri semen, pembuatan kaca, pembangunan kapal.

Kendati demikian, sektor yang kelebihan kapasitas lain, seperti industri tenaga surya diperkirakan tidak akan mengalami pemangkasan karyawan karena masih ada potensi perkembangan.

Sementara itu, pemerintah sendiri sudah menyusun rencana untuk memangkas kapasitas 150 juta ton baja mentah dan 500 juta ton produksi batu bara dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Wakil Menteri Perindustrian China, Feng Fei, pada pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan dana US$15,29 miliar (Rp204 triliun) untuk memangkas sektor industri batu bara dan baja.
Dana tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman bank untuk menghindari penumpukan pinjaman bank negara.

Namun, rencana pemecatan ini diperkirakan masih akan mendapatkan penolakan dari daerah-daerah seperti Heilongjiang dan Hebei yang mengelilingi Beijing.

"Ada pergumulan mengikat antara pemerintah pusat dan daerah," kata salah satu sumber.

China sendiri sudah mulai menyusun puluhan dokumen kebijakan sejak 2010 untuk menangani kelebihan kapasitas industri.

Kamar Dagang Eropa di China mengatakan bahwa laporan terkini menunjukkan betapa Beijing terlalu sopan dan gagal mencegah penghalangan dari pemerintah lokal. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER