Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menerima pengunduran diri salah satu menteri dalam kabinetnya setelah mengaku menghadiri acara penandatanganan kontrak antara perusahaan China, Minmetals Corp, dan perusahaan Australia yang memiliki kaitan finansial dengan pejabat tersebut.
Penyelidikan pemerintah memang menunjukkan bahwa Menteri Pelayanan Masyarakat Australia, Stuart Robert, menghadiri rapat antara perusahaan tambang, Nimrod Resources Ltd, dan Minmetals saat perjalanan tak resmi ke Beijing pada 2014.
Menurut Turnbull, Robert mengajukan pengunduran diri setelah menyadari bahwa ia juga memegang saham di perusahaan Metallum Holdings Pty Ltd, yang juga memiliki kepentingan dengan Nimrod Resources.
"Robert menyadari bahwa hubungan ini akan menimbulkan kesan bahwa pada saat ia pergi ke Beijing, ia memiliki kepentingan pribadi yang ingin didapat dari proyek Nimrod Resources," ujar Turnbull seperti dikutip
Reuters, Jumat (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan kepada Senat bahwa lembaganya tak mengetahui mengenai perjalanan Robert ini. Menurut Kemlu Australia, pejabat China yang hadir dalam rapat tersebut meyakini bahwa Robert datang dengan kapasitas sebagai perwakilan pemerintah.
Pengumuman ini sekaligus mengakhiri pekan bergejolak bagi pemerintahan konservatif Turnbull. Pada awal pekan ini, dua menteri lainnya mengundurkan diri dengan alasan berbeda.
Gejolak ini dianggap membuka jalan untuk perombakan jajaran kabinet menjelang pemilihan.
Sejak Turnbull menjabat pada September tahun lalu, pemerintahannya kerap diterjang skandal. Pada Desember, dua menteri kehilangan jabatannya dalam skandal terpisah.
Semua masalah ini dianggap menghalangi upayanya untuk menyatukan kembali pemerintahan setelah ia menggantikan Tony Abbott.