KTT OKI Digelar demi Segarkan Isu Palestina di Ranah Global

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 22:22 WIB
KTT OKI di Jakarta dihadirkan atas permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyusul situasi yang kian buruk di Yerusalem di tengah pendudukan Israel.
Bendera Palestina berkibar di Markas Besar PBB. (REUTERS/Mohamad Torokman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam, OKI, yang akan digelar pekan depan di Jakarta merupakan salah satu upaya untuk menyegarkan kembali ingatan dunia soal konflik yang mendera Palestina, terutama situasi Al-Quds Al-Syarif di Yerusalem yang kian mengkhawatirkan.

Menurut Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hasan Kleib, KTT Luar Biasa OKI di Jakarta dihadirkan atas permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyusul situasi yang kian buruk di Yerusalem di tengah pendudukan Israel.

Hasan mengatakan, saat ini perhatian Timur Tengah berkurang ke Palestina karena banyaknya konflik, seperti di Suriah, Yaman atau Irak. "Kami ingin mengembalikan isu Palestina ke radar," ujar Kleib di Jakarta, Kamis (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Timur tengah semakin banyak konflik, perhatian dicurahkan ke Suriah, Irak, Yaman, Daesh [ISIS], dan isu Palestina semakin bergeser. Kami berharap Palestina kembali menjadi perhatian dunia," lanjut Kleib.
Ini adalah kali kelima KTT Luar Biasa yang membahas masalah khusus digelar sejak OKI dibentuk tahun 1969. Isu Palestina diputuskan dibahas di KTT ini, bukan pertemuan rutin OKI setiap tiga tahun sekali agar perundingan fokus pada satu masalah.

"Jika dibahas di KTT reguler yang memiliki banyak agenda, isu Palestina akan tenggelam," kata Kleib lagi.

KTT Luar Biasa OKI nanti akan menghasilkan dua dokumen soal Palestina, yaitu resolusi dan deklarasi. Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem, yang menjadi lokasi Masjid al-Aqsa.
Sementara dokumen deklarasi akan akan lebih padat dan singkat, berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI terkait Palestina dan Yerusalem.

Hasan mengatakan, Indonesia telah merancang cetak biru deklarasi yang telah diserahkan ke para delegasi OKI. Rancangan deklarasi dan resolusi nantinya akan dibahas di pertemuan pejabat tinggi dan menteri luar negeri negara anggota OKI pada 6 Maret 2016 untuk kemudian disahkan dalam pertemuan pemimpin negara pada Senin, 8 Maret 2016.
"Pertemuan ini bukan event tapi sebuah proses. Ini adalah milestone, semoga melalui KTT ini, kuartet bisa didorong untuk bisa memulai kembali proses perdamaian Palestina," jelas Kleib.

Kuartet adalah sebutan untuk empat pihak mediator perundingan damai Palestina dan Israel, yaitu Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa. Keempat anggota kuartet telah memastikan akan mengirim delegasi ke KTT OKI.
Sejauh ini sudah 47 dari 56 negara anggota OKI yang mengonfirmasi hadir pada KTT, terdiri dari kepala negara, kepala pemerintahan, pangeran, dan menteri. (gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER