Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menceritakan penderitaan masyarakat negaranya kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat mengadakan pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam di Jakarta, Minggu (6/3).
"Tadi beliau bercerita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perbatasan, dengan permukiman ilegal, dan juga pengungsi Palestina yang ada di luar Palestina yang jumlahnya juga cukup besar, kurang lebih lima juta," ujar Jokowi setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Abbas.
Selain itu, kata Jokowi, Abbas juga menuturkan parahnya keadaan "keamanan di sungai-sungai yang dikuasai Israel." Pada kesempatan tersebut, Jokowi pun kembali menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Palestina.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia sudah mencairkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina senilai US$1 juta atau setara Rp13 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Indonesia juga sudah memprakarsai lebih dari 135 program pembangunan kapasitas yang diikuti oleh 1.364 warga Palestina. Dalam 2016 sendiri, Indonesia dijadwalkan akan mengadakan program pembangunan kapasitas bagi Palestina.
Selain dalam bentuk uang, Indonesia juga memberikan bantuan dengan pembangunan rumah sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina. lndonesia juga menggalang bantuan dari berbagai negara untuk turut membangun Palestina.
Bukan hanya pemerintah, rakyat Indonesia melalui berbagai organisasi masyarakat juga turut bersumbangsih dalam pembangunan Palestina dengan membantu pembangunan rumah sakit, pengiriman relawan kesehatan, dan aksi cepat tanggap.
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina, Indonesia juga akan segera meresmikan Kantor Konsul Kehormatan di Ramallah.
"Indonesia akan terus berkomitmen dalam memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina dan memberikan dukungan inisiatif kepada Palestina untuk mengadakan international peace conference," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berharap agar hasil KTT LB OKI ini dapat menjadi masukan konkret bagi mekanisme konferensi-konferensi selanjutnya. KTT Luar Biasa OKI di Jakarta akan menghasilkan dua dokumen soal Palestina, yaitu resolusi dan deklarasi.
Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem, yang menjadi lokasi Masjid al-Aqsa. Sementara dokumen deklarasi akan akan lebih padat dan singkat, berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI terkait Palestina dan Yerusalem.
(yul)