Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 13 orang, termasuk dua polisi dan dua anak-anak, tewas dalam serangan bom bunuh diri di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin (7/3).
Lebih dari 10 orang juga ikut terluka dalam insiden di distrik Charsadda tersebut.
Seorang juru bicara Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pembalasan atas eksekusi Mumtaz Qadri pada 1 Maret lalu.
Qadri dieksekusi atas pembunuhan gubernur provinsi Punjab pada 2011 silam. (BACA:
Pembunuh Gubernur di Pakistan Dipuja sebagai Pahlawan Islam)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden bom bunuh diri ini sendiri terjadi pada Senin, siang hari waktu setempat. Penyerang melepas tembakan di luar gerbang pengadilan Charsadda. Ketika aparat mencoba menghentikannya saat mencoba masuk, penyerang meledakkan bom yang dipasang di tubuhnya.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan ini.
“Bangsa ini bersatu untuk menghapus ancaman ini dari tanah ini,” ujar pernyataan Sharif. “Mereka yang menjadi martir dalam tugas mengorbankan hidup mereka hari ini untuk membuat hari esok yang damai bagi generasi mendatang, dan mereka layak mendapat rasa terima kasih dan pengakuan tertinggi.”
(stu)