Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara dikabarkan telah mencoba meretas akun surat elektronik para pekerja kereta api Korea Selatan dalam upaya untuk menyerang sistem kontrol transportasi di negara tersebut.
Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) mengatakan Korut melakukan upaya peretasan akun surel pekerja di dua stasiun kereta api sepanjang tahun ini.
"Upaya ini merupakan langkah untuk mempersiapkan teror siber terjadap sistem kontrol transportasi kereta api," demikian bunyi keterangan resmi NIS seperti dikutip
Reuters.
NIS tidak menjabarkan lebih lanjut mengenai objek spesifik dalam sistem mana yang dicoba diretas oleh Korut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korsel memang sedang dalam situasi waspada serangan peretasan oleh Korut setelah Pyongyang berhasil melakukan uji coba nuklir pada Januari lalu.
Sebelumnya, Korsel menuding Korut melakukan serangan siber terhadap operator nuklir di negaranya. Namun tudingan tersebut dibantah oleh Korut.
Menurut seorang pembelot dari Korut, selama bertahun-tahun Pyongyang sudah membangun kekuatan untuk mengganggu atau menghancurkan sistem komputer yang mengatur layanan-layanan publik, seperti telekomunikasi.
Pada 2014, Amerika Serikat juga pernah menuding Korut melakukan serangan siber terhadap Sony Pictures sehingga terpaksa menunda perilisan film The Interview. Dalam film tersebut, pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, digambarkan tewas dibunuh.
Namun, Korut membantah tuduhan tersebut.
Pada 2013, Korsel menuduh Korut melakukan serangan siber yang melumpuhkan sistem komputer bank dan perusahaan penyiaran di negaranya.
Kini, ketakutan akan serangan siber kembali melanda setelah Korsel dan AS melakukan latihan militer bersama pasca peluncuran roket Korut.
(stu/stu)