Jakarta, CNN Indonesia -- Arab Saudi menyepakati gencatan senjata di wilayah perbatasan dan pertukaran tahanan dengan kelompok militan Houthi, dalam upaya mengakhiri konflik di Yaman.
Kantor berita Saudi,
SPA melaporkan sejumlah mediator suku di Yaman memfasilitasi pembebasan tujuh warga Yaman yang ditahan Saudi untuk ditukarkan dengan seorang letnan Saudi, Kopral Jaber al-Kaabi.
Kesepakatan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan menjadi kemajuan yang signifikan antar pihak yang bertikai, utamanya setelah Saudi memimpin intervensi militer terhadap Houthi hampir setahun lalu.
Intervensi ini dipicu oleh terusirnya Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi dari ibu kota Sanaa oleh Houthi yang didukung Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intervensi militer Saudi juga membuat Houthi meluncurkan sejumlah serangan balasan di sepanjang perbatasan Yaman dan Saudi di bagian utara. Sementara itu, Houthi masih terus menguasai Sanaa.
SPA melaporkan bahwa inisiatif pertukaran tahanan diluncurkan oleh sejumlah tokoh suku Yaman untuk mengurangi kekerasan di daerah perbatasan dan memfasilitasi pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan.
Gencatan senjata yang disepakati juga diharapkan dapat membantu mengakhiri konflik Yaman.
"Kepemimpinan pasukan koalisi menyambut kelanjutan dari penghentian kekerasan di sepanjang perbatasan, yang memberikan kontribusi untuk sebuah solusi politik," bunyi laporan
SPA.
Pada Selasa (8/3), dua petinggi Houthi menyatakan bahwa perwakilan senior kelompok itu tiba di Saudi untuk melangsungkan pembicaraan damai.
PBB melaporkan bahwa hampir 6.000 orang tewas akibat konflik di Yaman, sementara ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.
(ama)