Korut Tampik Tuduhan Korsel soal Serangan Siber

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 08:25 WIB
Korea Utara membantah bahwa tuduhan serangan siber terhadap sejumlah pejabat pemerintahan Korsel dan menyebut tuduhan itu "hal yang dibuat-buat."
Ilustrasi serangan siber (Thinkstock/scyther5)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara membantah bahwa tuduhan serangan siber terhadap sejumlah pejabat pemerintahan Korea Selatan. Korut menyebut tuduhan Korsel itu "hal yang dibuat-buat."

Tuduhan serangan siber dilontarkan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan di hadapan parlemen pada Jumat (11/3). Menurut laporan mata-mata Korsel, Korut belakangan ini meningkatkan upaya serangan siber terhadap Korea Selatan dan berhasil meretas ponsel 40 pejabat keamanan nasional Korsel.

"[Korea] Selatan mengklaim serangan siber oleh [Korea] Utara dan menggunakannya untuk tujuan politiknya sendiri," bunyi laporan di harian resmi pemerintah Korut, Rodong Sinmun, Minggu (14/3).
Harian itu balik menuduh bahwa Korea Selatan membuat meluncurkan tuduhan itu agar dapat meluncurkan undang-undang anti-terorisme baru yang kontroversial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang akan terjadi melainkan suara memakan jasad dari mulut gagak. Namun, kita tidak bisa mengabaikan tuduhan [Korea] Selatan yang tiba-tiba, provokatif, dan keji terhadap tetangganya," bunyi artikel tersebut.

Awal pekan ini, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan juga menyatakan Korea Utara mencoba meretas akun email sejumlah pekerja kereta api Korea Selatan dalam upaya menyerang sistem transportasi Korsel. Meski demikian, Korsel berhasil menggagalkan upaya peretasan itu dan menutup akun email para petugas kereta api.
Korea Selatan dalam keadaan siaga terhadap ancaman serangan siber Korea Utara utamanya setelah peluncuran uji coba nuklir Korut pada awal bulan Januari lalu dan peluncuran roket jarak jauh Korut pada awal Februari lalu. Sejumlah tindakan Korut ini memicu sanksi PBB yang baru atas negara terisolaso yang dipimpin Kim Jong Un itu.

Ketegangan semakin meningkat di Semenanjung Korea di tengah latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS, yang digelar tahunan dan secara besar-besaran, dengan 300 ribu tentara Korsel dan 17 ribu personel militer AS.

Korut menilai latihan militer Korsel dan AS merupakan latihan perang dan bersumpah akan membalasnya dengan serangan nuklir.
Korea Utara sebelumnya kerap kali melontarkan bantahan serangan siber terhadap operator nuklir Korsel.

Amerika Serikat menuduh Korea Utara melakukan serangan siber terhadap perusahaan studio film, Sony Pictures pada 2014. Peretasan ini membuat Sony membatalkan perilisan film komedi "The Interview" yang menampilkan adegan pembunuhan Kim Jong Un.

Korea Utara juga membantah tuduhan AS tersebut.

(ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER