Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menilai bahwa keputusan Rusia untuk menarik pasukannya dari Suriah sebagai tanda positif yang mengindikasikan bahwa gencatan senjata antara pemerintah Suriah dan pemberontak bisa dipertahankan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuat pengumuman yang mengejutkan pada Senin lalu, bahwa hampir semua pasukan Rusia akan ditarik dari Suriah. Rusia mulai mengirim pasukan udara ke Suriah setelah diminta oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad, September lalu. Penarikan pasukan Rusia pun berangsur dilakukan selang beberapa jam sejak pengumuman Rusia.
"Fakta bahwa Rusia menarik pasukannya menunjukkan bahwa mereka tidak melihat pentingnya memelihara pasukan [di Suriah] selama gencatan senjata,” kata Javad Zarif, seperti dikutip oleh televisi Iran, Press TV, selama kunjungan kerjanya ke Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu sendiri bisa menjadi tanda positif. Kita harus menunggu dan lihat saja,” tambahnya, dikutip dari Reuters, Rabu (16/3).
Pemerintah Suriah dan pihak oposisi yang didukung oleh Barat melangsungkan perundingan damai yang digagas oleh PBB di Jenewa, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan Rusia.