Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa anggota ISIS menyerang pangkalan militer rahasia Amerika Serikat di Irak pada Senin (21/3). Ini adalah serangan kedua ISIS ke pangkalan militer yang memuat ratusan marinir AS tersebut.
Juru bicara koalisi tempur Amerika Serikat, Kolonel AD Steve Warren, dikutip CNN, mengatakan serangan ISIS dilakukan di pangkalan militan Firebase Bell, di Makhmur, utara Irak.
Sekitar 10 anggota ISIS menembaki fasilitas tersebut, namun tidak melukai personel AS. Dua anggota ISIS tewas dalam peristiwa itu, sisanya menurut Warren, "lari ketakutan."
Warren tidak mengetahui seberapa jauh jarak antara pasukan ISIS dengan pangkalan militer itu saat penyerangan terjadi, namun diperkirakan hanya "beberapa ratus meter."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangkalan militer ini pada Sabtu lalu juga diserang, menewaskan seorang marinir AS akibat roket Katyusha yang ditembakkan ISIS. Delapan tentara AS juga terluka, tiga diantaranya diterbangkan ke Jerman untuk dirawat, satu orang mengalami luka serius.
AS meyakini ISIS telah mengetahui bahwa pangkalan militer itu menampung para tentara Amerika. Warren mengatakan, helikopter yang membawa pasukan dan perlengkapan militer ke pangkalan itu sangat mudah terlihat.
"Anda tidak bisa menyembunyikan 200 marinir," kata Warren.
Saat ini ada antara 4.500 hingga 5.000 tentara AS di Irak, termasuk 200 marinir dan 200 pasukan operasi khusus di pangkalan militer itu. Warren menolak memberitahukan jumlah pasti pasukan AS di negara tersebut.
Minggu lalu, pemerintah AS yang bersepakat dengan Irak akan menurunkan marinir Amerika untuk mendukung pasukan Irak dan operasi darat koalisi penggempur ISIS.
Ada dua pangkalan militer besar AS lainnya di Irak, namun hanya Bell yang diketahui lokasinya.
AS akan menurunkan artileri darat, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 untuk mendukung serangan pasukan Irak ke Mosul, salah satu kota pertama yang dikuasai ISIS.
Saat ini, fokus perlindungan artileri AS adalah di pangkalan militer tempat pelatihan 5.000 tentara Irak untuk operasi merebut Mosul.
(stu)