Komponen Bom ISIS Dibuat 51 Perusahaan dari 20 Negara

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 09:42 WIB
Sebuah studi menemukan bahwa ISIS membuat bom dari komponen yang diproduksi 51 perusahaan dari 20 negara seperti Turki, India dan Amerika Serikat.
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan dari 20 negara terlibat dalam rantai suplai komponen yang berujung pada bom ISIS.

Hal itu diungkap dalam studi oleh Conflict Armanent Research (CAR) yang dirilis Kamis (25/2). CAR menemukan 51 perusahaan, termasuk dari Turki, Brasil, dan Amerika Serikat, memproduksi, menerima atau menjual lebih dari 700 komponen yang digunakan ISIS untuk membuat bom rakitan atau improvised explosive devices (IEDs).

Menurut penelitian CAR selama 20 bulan, ISIS saat ini memproduksi IED hampir dalam skala industri, dengan menggunakan baik komponen industrial yang dijual lewat lisensi khusus, ataupun bahan mudah didapatkan seperti pupuk kimia dan telepon genggam.
ISIS mengontrol wilayah yang luas di Irak dan Suriah. Turki berbagi perbatasan dengan kedua negara itu, dan telah memperketat keamanan perbatasan untuk mencegah masuknya senjata dan militan asing yang ingin bergabung dengan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total 13 perusahaan Turki ditemukan terlibat dalam pasokan bahan eksplosif ISIS, terbanyak dari semua negara. India berada di bawah Turki dengan tujuh perusahaan yang terlibat dalam pasokan bom ISIS.

“Temuan ini mendukung kekhawatiran internasional bahwa pasukan IS (ISIS) di Irak dan Suriah bisa memenuhi kebutuhan mereka tanpa bantuan pihak luar, memperoleh senjata dan barang strategis, seperti komponen IED, di dalam dan dengan mudah,” kata James Bevan, direktur eksekutif CAR.

Barang-barang ini dijual murah, dan beberapa diantaranya tak termasuk dalam lisensi ekspor pemerintah, dengan aturan sangat longgar daripada pengiriman senjata.

Bevan mengatakan bahwa pemerintah Turki menolak untuk bekerja sama dengan investigasi CAR, sehingga CAR tak bisa menentukan seefektif apa regulasi Ankara terkait pelacakan komponen bom tersebut.
CAR mendapat akses soal ke komponen IED ISIS lewat kelompok Kurdi di Suriah YPG, Kepolisian Irak, Dewan Keamanan Kurdistan dan pasukan Kurdi di wilayah Otonomi Kurdi di Irak Utara.

Komponen itu diambil dari pertempuran di sekitar kota Irak di Rabia, Kirkuk, Mosul, Tikrit, dan Koban di Suriah.

Laporan itu menyebut bahwa mereka mencoba menghubung peruhaan yang terkait dengan komponen bom ISIS, namun tak ada respons, atau perusahaan tak bisa mengetahui ke mana barang mereka berada setelah terjual.
Tujuh perusahaan India memproduksi detonator, kabel untuk meledakkan, serta sekring pengaman. Barang-barang itu diekspor dengan legal di bawah lisensi pemerintah dari India ke Libanon dan Turki.

Perusahaan dari Romania, Rusia, Belanda, China, Swiss, Austria dan Republik Czech juga terlibat, menurut temuan CAR. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER