Turki Pernah Mendeportasi Pelaku Serangan Belgia

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 17:05 WIB
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan Belgia mengabaikan peringatan mereka yang telah mendeportasi salah satu pelaku teror tahun lalu.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan Belgia mengabaikan peringatan mereka yang telah mendeportasi salah satu pelaku teror tahun lalu. (Reuters/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri di Brussels pernah dideportasi oleh Turki tahun lalu, namun Belgia mengabaikan peringatan itu.

Erdogan menyebut pria tersebut bernama Ibrahim El Bakraoui, yang telah diidentifikasi sebagai pelaku bom bunuh diri di Bandara Zaventem, Brussels, Selasa lalu. Dua ledakan di Zaventem yang disusul oleh bom di stasiun kereta bawah tanah sejauh ini menewaskan 31 orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Dalam banyak kasus sebelumnya, pihak berwenang mengatakan bahwa tanpa bukti, seperti misalnya pernah berperang di Suriah, mereka tidak memenjarakan orang yang dideportasi dari Turki. Salah satu kasusnya adalah Brahim Abdeslam, pelaku bom bunuh diri di Paris November lalu, yang juga dideportasi ke Belgia dari Turki tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan mengatakan bahwa Bakraoui ditahan di Provinsi Gaziantiep di selatan Turki, dekat perbatasan dengan Suriah, lalu mendeportasinya ke Belanda. Turki, menurut Erdogan, juga telah memberi peringatan kepada otoritas Belanda.

Seorang pejabat Belanda mengatakan mereka “sedang menyelidiki komentar Erdogan dengan seksama” namun mereka belum bisa memastikan apakah Bakraoui pernah berada di Belanda.

“Salah satu penyerang di Brussels adalah seseorang yang kami tahan di Gaziantiep pada Juni 2015 dan dideportasi. Kami melaporkan deportasi itu ke Kedutaan Belgia di Ankara pada 14 Juli 2015, namun ia kemudian dibebaskan,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Ankara, Rabu (23/3).

“Belgia mengabaikan peringatan kami bahwa orang ini adalah militan asing,” lanjutnya.

Kantor Erdogan mengonfirmasi bahwa Bakraoui dideportasi ke Belanda, lalu dibebaskan oleh otoritas Belgia karena tidak ditemukan “kaitan dengan terorisme.” Tidak jelas kapan Bakraoui diserahkan kepada otoritas Belgia.

Harian Belgia, Le Soir, mengutip Menteri Kehakiman, Koen Geens, yang mengonfirmasi Bakraoui dideportasi ke Belanda.

Saudara Ibrahim El Bakraoui, Khalid, merupakan pelaku bom bunuh diri di stasiun kereta Maelbeek--hanya berselang sekitar satu jam dari bom bandara--yang menewaskan 20 orang. Khalid bersama Najim Laachraoui tewas di bandara dan seorang pria lagi yang hingga kini masih buron dan belum teridentifikasi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER